'Uang Saku' Diberikan Mulai Maret
Dana Atlet dan Pelatih Pelatda Bali
KONI Bali memastikan dana latihan untuk atlet dan pelatih Pelatda Bali mulai dihitung sebulan sejak turunnya Surat Keputusan (SK) dari Ketua Umum Bali, Ketut Suwandi, pada 26 Februari.
DENPASAR, NusaBali
Jadi 239 atlet Pelatda untuk PON Papua XX/2020 akan menikmati anggaran setelah satu bulan sejak Februari.
"Jadi tepatnya pada 26 Maret nanti terhitung dana latihan sudah satu bulan, begitu untuk selanjutnya. Jadi dapat dibagikan,” kata Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, didampingi Wakil Ketua II KONI Bali Maryoto Subekti di Kantor KONI Bali, Kamis (27/2).
Sikap tersebut menanggapi banyaknya cabang olahraga (cabor) menanyakan soal dana latihan tiap bulan dari Pelatda Bali. Dengan kepastian itu atlet Pelatda memiliki informasi yang jelas soal kapan dimulainya Pelatda untuk PON Papua 2020.
Namun dana latihan setiap atlet dan pelatih setiap bulannya, kata Yamadhiputra, nilainya tidak sama. Hal tersebut, tidak ditentukan melalui cabor unggulan atau tidak, tetapi terkait dengan padat tidaknya jadwal latihan yang dilakukan cabor kepada atlet dan pelatih.
Bila pada beberapa kali PON sebelumnya, pencairan dana latihan tiga bulan sekali, maka untuk PON XX/2020 di Papua, pencairan dilakukan setiap bulan sekali dengan sistem transfer.
"Kami sengaja pakem pencairannya hitungan setiap bulan dan ditransper langsung kepada yang bersangkutan," tegas Yamadhiputra.
Sementara itu Maryoto Subekti menambahkan setelah hasil tes fisik keluar maka akan dilaporkan kepada Ketua Umum Suwandi sekaligus bakal diajukan Workshop Kepelatihan.
Hal itu akan dilakukan secepatnya. Tujuan workshop kepelatihan untuk menyatukan program latihan ke depan antara masing-masing cabang olahraga yang lolos PON. Hal itu disampaikan di depan tim verifikasi yang melibatkan pihak Binpres, Litbang dan administrasi KONI Bali. Pelatian itu juga mensinergikan program secara
bersama-sama.
Selain itu, kata Maryoto, workshop juga jadi ajang presentasi para pelatih cabor termasuk untuk mengetahui kendala untuk dicarikan solusi secara bersama-sama dengan KONI Bali.*dek
"Jadi tepatnya pada 26 Maret nanti terhitung dana latihan sudah satu bulan, begitu untuk selanjutnya. Jadi dapat dibagikan,” kata Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, didampingi Wakil Ketua II KONI Bali Maryoto Subekti di Kantor KONI Bali, Kamis (27/2).
Sikap tersebut menanggapi banyaknya cabang olahraga (cabor) menanyakan soal dana latihan tiap bulan dari Pelatda Bali. Dengan kepastian itu atlet Pelatda memiliki informasi yang jelas soal kapan dimulainya Pelatda untuk PON Papua 2020.
Namun dana latihan setiap atlet dan pelatih setiap bulannya, kata Yamadhiputra, nilainya tidak sama. Hal tersebut, tidak ditentukan melalui cabor unggulan atau tidak, tetapi terkait dengan padat tidaknya jadwal latihan yang dilakukan cabor kepada atlet dan pelatih.
Bila pada beberapa kali PON sebelumnya, pencairan dana latihan tiga bulan sekali, maka untuk PON XX/2020 di Papua, pencairan dilakukan setiap bulan sekali dengan sistem transfer.
"Kami sengaja pakem pencairannya hitungan setiap bulan dan ditransper langsung kepada yang bersangkutan," tegas Yamadhiputra.
Sementara itu Maryoto Subekti menambahkan setelah hasil tes fisik keluar maka akan dilaporkan kepada Ketua Umum Suwandi sekaligus bakal diajukan Workshop Kepelatihan.
Hal itu akan dilakukan secepatnya. Tujuan workshop kepelatihan untuk menyatukan program latihan ke depan antara masing-masing cabang olahraga yang lolos PON. Hal itu disampaikan di depan tim verifikasi yang melibatkan pihak Binpres, Litbang dan administrasi KONI Bali. Pelatian itu juga mensinergikan program secara
bersama-sama.
Selain itu, kata Maryoto, workshop juga jadi ajang presentasi para pelatih cabor termasuk untuk mengetahui kendala untuk dicarikan solusi secara bersama-sama dengan KONI Bali.*dek
Komentar