nusabali

KONI Papua Ngotot Coret 10 Cabor

  • www.nusabali.com-koni-papua-ngotot-coret-10-cabor

Kesediaan Jawa Timur menjadi tuan rumah dengan anggaran Rp 50 miliar dan kerelaan Pemprov Papua melepas 10 cabor, belum menemukan titik terang.

DENPASAR, NusaBali

KONI Papua selaku pihak yang mencoret 10 cabor tidak dipertandingkan di PON XX/2020 yang akan dimulai bulan Oktober mendatang, tetap kukuh pada pendiriannya. Padahal KONI Pusat dan Pemerintah Provinsi Papua dan Jawa Timur , telah mengupayakan jika 10 Cabor akan kembali dipertandingkan di PON XX, tapi dilangsungkan di Jawa Timur.

Sikap ngotot KONI Papua itu disampaikan  dalam Rapat Koordinasi (Rakor) KONI Pusat dengan KONI Provinsi di Jakarta beberapa waktu yang lalu. "Tuan rumah Papua, sepertinya masih belum terima ada upaya jika 10 cabor yang dicoret itu, akan dipertandingkan kembali di PON. Dipertandingkan dengan venue pelaksanaanya digelar di Jawa Timur,"  ucap Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, Selasa (4/2).

Sebanyak 10 Cabor yang sebelumnya dicoret KONI Papua dan kans kembali dipertandingkan di PON dengan lokasi di Jawa Timur yakni balap sepeda, bridge, golf, dansa, gateball, petanque, ski air, soft tenis, tenis meja dan woodball. Sementara sampai saat ini PON Papua baru merilis 37 cabor resmi yang akan dipertandingkan di luar 10 cabor tadi.

Menurut mantan Ketua Umum KONI Badung itu, KONI Papua menyatakan tetap tidak setuju. Hanya saja yang hadir waktu rakor itu Sekretaris Umum KONI Papua. "KONI Papua tidak setuju dan memilih tetap mencoret 10 cabor. Tapi itu bagi KONI Bali bukan masalah karena yang tidak setuju tersebut merupakan Sekretaris Umum KONI Papua, sementara pihak pemerintah dalam hal ini Gubernur Papua sudah setuju," terang Suwandi. Kata Suwandi, apalagi Gubernur Papua dan Gubernur Jawa Timur sudah sepakat jika 10 cabor itu akhirnya dipertandingkan di Jawa Timur dengan biaya yang disediakan oleh Jawa Timur sebesar Rp 50 miliar. “Kalau Gubernur Papua dan Jawa Timur setuju 10 cabor itu dipertandingkan di PON dengan tuan rumah Jawa Timur. Jadi sangat jelas, bahwa PON itu merupakan hajatan pemerintah, sementara KONI itu sifatnya kan pembantu pemerintah di bidang olahraga," tutur Suwandi.

Berangkat dari dasar itulah KONI Bali mengaku tak mempermasalahkan dengan apa yang menjadi tanggapan dan statemen dari KONI Papua. Belum lagi makna dari PON itu sendiri tujuannya untuk merekrut atlet

berprestasi yang nantinya membela Indonesia di even internasional. "Mari kita sadar sebagai KONI itu kan perpanjangan tangan dari Pemerintah sehingga apapun yang terkait dengan pemerintah pastinya kami mendukung penuh," tegas Suwandi.

Perlu diketahui jika 10 cabor itu hitungan setengahnya atau 5 cabor merupakan cabor andalan KONI Bali mendulang medali. Bahkan dari 5 cabor itu diharapkan minimal menyumbangkan 10 emas. Mulai dari dansa, gateball, petanque, woodball dan golf. Prestasi itu mengacu dari gelaran PON sebelumnya di Jawa Barat tahun 2016. Sementara ngototnya sikap KONI Papua untuk tidak mempertandingkan 10 cabor itu selain karena terganjal venue, 10 cabor itu juga bukan merupakan cabor potensi mendulang medali bagi KONI Papua.*dek

Komentar