Petarung Pra PON Digodok di Puslat
Pengprov Keluarga Tarung Derajat (Kodrat Bali) mewajibkan tim Pra PON yang telah masuk dalam tim bayangan Pra-PON Bali tetap latihan secara bersama di Puslat Tarung Derajat di Kesambi, Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Latihan bersama itu dibutuhkan untuk lebih merekatkan dan membangun jiwa militansi demi Bali nantinya. Sebab, Bali dikenal sukses menjaga tradisi emas di level nasional. Baik dalam ajang Pra PON dan PON.
"Meski mereka harus membela daerahnya terlebih dulu di ajang Porprov Bali 2019, tapi khusus petarung Pra PON latihan tetap secara bersama baik putra maupun putri," ucap Sekum Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali, AA Bagus Tri Candra Arka, Selasa (13/8).
Kata mantan caleg Golkar DPRD Bali Dapil Badung itu, tujuannya selain membangun rasa memiliki antar sesama petarung Pra PON, teknik serta fisik juga tetap digembleng pelatih Bali. Mengingat, latihan di Puslat itu porsinya juga lebih berat, karena acuannya nanti ke nasional. Sekaligus juga untuk memantau perkembangan masing-masing petarung. Apalagi, target medali yang diberikan KONI Bali kepada cabor tarung derajat di PON 2020 nanti minimal sama seperti yang diraih di PON 2016 lalu dengan dua medali emas.
Pria yang biasa disapa Gung Cok mengatakan, petarung yang terpilih berdasarkan apa yang telah mereka lalui sebelumnya. Mental juga sangat berpengaruh, karena mereka berlatih secara kontinyu baik di Puslat dan Pengkab atau Pengkot-nya masing-masing.
Bali sendiri akan menurunkan full tim di kelas tarung baik putra maupun putri dengan rincian 9 petarung putra dan 5 petarung putri. Plus mengirim 1 kelas di seni getar (gerak tarung). "Petarung Pra PON ini kami minta untuk tampil lepas tanpa beban, dan bertarung dengan semangat tinggi demi masuk empat besar dan lolos PON Papua. Pasalnya, aturan Pra-PON nanti memang petarung tembus 4 besar atau semifinal yang lolos ke PON Papua," tegas Gung Cok.
Tujuan lain latihan di Puslat yang dikawal oleh para pelatih tarung derajat seluruh daerah di Bali termasuk enam pelatih inti Pra PON ini bakal memanfaatkan waktu sisa sebelum Porprov dan juga Pra PON. "Setelah Porprov di Tabanan, kita putuskan tim inti Pra PON," papar Gung Cok. *dek
"Meski mereka harus membela daerahnya terlebih dulu di ajang Porprov Bali 2019, tapi khusus petarung Pra PON latihan tetap secara bersama baik putra maupun putri," ucap Sekum Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali, AA Bagus Tri Candra Arka, Selasa (13/8).
Kata mantan caleg Golkar DPRD Bali Dapil Badung itu, tujuannya selain membangun rasa memiliki antar sesama petarung Pra PON, teknik serta fisik juga tetap digembleng pelatih Bali. Mengingat, latihan di Puslat itu porsinya juga lebih berat, karena acuannya nanti ke nasional. Sekaligus juga untuk memantau perkembangan masing-masing petarung. Apalagi, target medali yang diberikan KONI Bali kepada cabor tarung derajat di PON 2020 nanti minimal sama seperti yang diraih di PON 2016 lalu dengan dua medali emas.
Pria yang biasa disapa Gung Cok mengatakan, petarung yang terpilih berdasarkan apa yang telah mereka lalui sebelumnya. Mental juga sangat berpengaruh, karena mereka berlatih secara kontinyu baik di Puslat dan Pengkab atau Pengkot-nya masing-masing.
Bali sendiri akan menurunkan full tim di kelas tarung baik putra maupun putri dengan rincian 9 petarung putra dan 5 petarung putri. Plus mengirim 1 kelas di seni getar (gerak tarung). "Petarung Pra PON ini kami minta untuk tampil lepas tanpa beban, dan bertarung dengan semangat tinggi demi masuk empat besar dan lolos PON Papua. Pasalnya, aturan Pra-PON nanti memang petarung tembus 4 besar atau semifinal yang lolos ke PON Papua," tegas Gung Cok.
Tujuan lain latihan di Puslat yang dikawal oleh para pelatih tarung derajat seluruh daerah di Bali termasuk enam pelatih inti Pra PON ini bakal memanfaatkan waktu sisa sebelum Porprov dan juga Pra PON. "Setelah Porprov di Tabanan, kita putuskan tim inti Pra PON," papar Gung Cok. *dek
Komentar