nusabali

Dua Lahan Kosong Dilalap Si Jago Merah

  • www.nusabali.com-dua-lahan-kosong-dilalap-si-jago-merah

Bencana kebakaran lahan kosong kembali terjadi di Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali

Bahkan dalam sehari dua lahan terbakar pada Selasa (30/7). Meski tak menyebabkan korban jiwa dan material, bencana itu cukup mengkhawatirkan karena sempat mencemari udara dan satu lainnya berlokasi di kawasan padat penduduk.

Laporan kebakaran pertama yang masuk dan ditangani Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng, adalah di Tempat Pembuangan Sampah Desa (TPSD) Desa Sinabun, Kecamatan Sawan Buleleng. Peritiwa kebakaran yang dipicu dari pembakaran sampah di TPSD itu pun sempat membuat pencemaran udara hingga ke desa tetangga, wilayah Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, sekitar pukul 08.00-09.30 WITA.

Kepulan asap hitam tebal terus membumbung tinggi dan menyebar ke desa tetangga karena api terus melalap tumpukan sampah plastik dan lainnya yang berada di TPSD tersebut. Beruntung api tak sampai menyebar ke daerah permukiman warga, karena lokasinya memang di areal setra yang jauh dari jangkauan penduduk. Api baru dapat benar-benar dipadamkan saat pemadam kebakaran menerjunkan dua armada dengan menghabiskan dua tangki air.

Peristiwa serupa menyusul pada pukul 13.15 WITA. Seorang warga setempat melaporkan kebakaran di lahan kosong tepat di samping SD 4 dan 7 Banyuning. Warga sekitar pun panik, karena lahan kosong yang tepat di depan setra desa pakraman Buleleng itu ada di antara permukiman padat penduduk.

Beruntung api belum menyebar dan membesar melalap dedaunan dan ranting pohon yang sudah mengering. Api dapat ditangani segera oleh tim pemadam menghabiskan satu tangki air dengan waktu 15 menit. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyraakat dan Sarpras Dinas Damkar, Pasek Sujendra mengatakan sejauh ini penyebab kebakaran karena kelalaian orang membakar sampah dan nihil kerugian.

“Kalau yang di Sinabun memang karena kelalaian orang membakar sampah, yang di Banyuning masih dalam tahap penyelidikan. Tetap kami optimalkan penanganan, terlebih lokasi ada di kawasan padat penduduk, untuk mengurangi potensi penyebaran api,” jelas dia.

Pasek pun mengimbau kepada seluruh masyarakat di musim kemarau ini agar selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas berapi-api. Saat membakar sampah atau memasak jika akan ditinggalkan agar dipastikan semua api dalam keadaan padam, sehingga dapat mencegah bencana kebakaran yang dapat berakibat fatal. *k23

Komentar