nusabali

Terpapar Asap TPA, Warga Lebih Protes

  • www.nusabali.com-terpapar-asap-tpa-warga-lebih-protes

Puluhan warga Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Gianyar,   nyaris demo ke TPA Temesi di Desa Temesi, Gianyar, Rabu (19/6).

GIANYAR, NusaBali

Warga mengenakan pakaian adat berkumpul di Kantor Desa Lebih sejak pagi. Warga menuntut Pemkab Gianyar agar memberikan  solusi akibat paparan polusi asap akibat dari kebakaran TPA, Senin (19/6). Tidak saja menyebar, asap yang terhirup berbau busuk. Oleh Perbekel Lebih Ni Wayan Geria Wahyuni, keinginan warga itu diredam. Sebagai gantinya, Ni Wayan Geria yang mendatangi TPA Temesi bersama sejumlah tokoh masyarakat dan kelian banjar yang terpapar asap kebakaran sampah. Bersamanya turut hadir Anggota DPRD Provinsi, Nyoman Parta serta pihak terkait.

Menurutnya, paparan asap sampah TPA Temesi berdampak negatif pada masyarakat Desa Lebih. “Asap sampah ini membuat warga kami sesak nafas. Terutama kasihan para ibu hamil dan balita,” ungkapnya. Mendapat keluhan dari masyarakat, pihaknya pun telah berupaya melakukan koordinasi. Namun diakui, kepulan asap tetap saja menyusup ke wilayahnya di selatan TPA. Solusi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, hanya bisa dilakukan penyiraman dan pengurangan timbunan sampah. ‘’Namun asap terus muncul hingga warga protes di Fb,” ujar Perbekel perempuan satu-satunya di Gianyar ini.

Menurutnya, jika pemerintah peka masalah sampah semestinya dikembalikan ke masing-masing desa. “Seperti kami di desa, alokasikan APBDes untuk gerakan pengelolaan sampah. Meski skala kecil, kalau mau semua kan bagus. Setidaknya desa tidak hanya bisa membuang ke TPA tapi bisa memilah. Karena saya tahu jadi aparat pemerintah itu sulit,” ujarnya. Terkait keresahan warga Desa Lebih itu, Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya bersama OPD terkait mendatangi TPA Temesi, kemarin. “Saat ini sedang diupayakan supaya tidak ada asaap. Kedepan, aka nada perluasan lahan sekitar 4 hektar lagi,” terang Sekda Wisnu. Dikatakan, untuk masalah lahan sedang proses penjajajak sewa. “Mudah-mudahan bisa cepat, kami sudah rapat beberapa kali. Tahapannya ndak gampang, apalagi sekarang kita belum ada anggaran. Harus tunggu perubahan,” jelasnya.

Ditegaskan, masalah yang harus dipecahkan dalam waktu dekat adalah munculnya asap. “Sekarang kami pikirkan asap ini. Sejak kebakaran sampai sekarang memang cukup lama. Kita akan segera rapat, cari solusi karena ini krusial. Ada dana tak terduga, akan dimaksimalkan itu,” jelasnya.

Ketua Komisi IV DPRD Bali membidang adat, budaya, agama, dan kesejahteraan rakyat, Nyoman Parta enggan berkomentar saat memantau kondisi gunungan sampah di TPA Temesi. Politisi asal Banjar Wangbung Desa Guwang Kecamatan Sukawati ini pilih menulis komentarnya pada akun facebook. Solusi jangka panjang, menurutnya, sudah saatnya Pemkab Gianyar membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa kecamatan, dan membuat pengkomposan di setiap desa. “Masyarakat harus dipaksa memilah sampah di rumah. Tentu dengan pemberdayaan yang terus menerus. Jika sampah dipilah maka residunya akan kecil,” ujarnya.

Dikatakan, sampah adalah masalah setiap orang karena setiap orang memproduksi sampah. Jadi tidak benar juga kalau seluruhnnya di bebankan pada pemerintah. “Namun pemerintah juga harus menunjukkan keseriusannnya, menyiapkan sarana  prasaranannya, menyiapkan pendampingan. “Bukankah Dana Desa dan dana bagi hasil untuk desa sangat besar. Desa adat kita juga banyak yang kaya,” tutupnya. Sebelumnya diberitakan, TPA Temesi terbakar pada Minggu (9/6) tengah malam. Belum jelas sumber api penyebab kebakaran yang berlangsung selama 3 jam itu.*nvi

Komentar