nusabali

Warga Desa Tukadmungga Tagih Janji Kontraktor

Jalan dan Drainase Rusak Pasca Proyek Senderan Pantai

  • www.nusabali.com-warga-desa-tukadmungga-tagih-janji-kontraktor

SINGARAJA, NusaBali - Warga Desa Tukadmungga yang tergabung dalam Forum Anak Nelayan menyampaikan aksi protes mereka dengan memasang spanduk di Jalan Petirtaan, yang mengarah langsung ke arah pantai, Senin (15/4) sore kemarin. Mereka mengeluhkan kerusakan jalan dan juga drainase pasca proyek senderan pantai yang tidak diperbaiki hingga saat ini.

Kerusakan akses jalan menuju pantai wilayah Desa Tukadmungga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ada dua titik. Selain kerusakan jalan petirtaan sepanjang 100 meter dan lebar 4 meter, juga terjadi di Jalan Pantai Happy Baru sepanjang 200 meter, lebar 5-6 meter. Jalan beton rusak karena dilalui alat berat dan kendaraan material. 
 
Kontraktor pelaksana proyek senderan pantai sebenarnya berjanji akan memperbaiki jalan setelah pekerjaan sudah tuntas. Namun sejak proyek tuntas November 2023 lalu hingga kini belum ada tindak lanjut. Perbekel Desa Tukadmungga Kadek Surya Darmawan mengatakan warga dan pemerintah desa menuntut tanggung jawab sosial atas kondisi yang terjadi. Sebab dua jalan ini merupakan akses nelayan dan juga akses wisatawan menuju objek wisata. 
 

Kondisi jalan rusak ini berubah menjadi jalan air saat hujan turun. Genangan air hujan cukup tinggi, sebab di muara jalan drainase tertutup batu senderan. “Tentu ini merugikan kami sebagai warga desa secara finansial. Akses jalan rusak membuat beberapa wisatawan batal berkunjung, ini membuat pendapatan desa berkurang,” ucap Surya Darmawan. 
 
Pemdes Tukadmungga menurutnya sudah bersurat secara resmi ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida untuk melaporkan situasi tersebut. Namun sama dengan kontraktor, BWS juga belum memberikan tanggapan. “Kami sudah beberapa kali bicara lewat WA kepada kontraktor, mereka janji setelah Nyepi, kemudian sebelum Lebaran dan sekarang sudah habis Lebaran juga tidak ada tindakan,” imbuh Surya Darmawan. 
 
Sementara itu dari kerusakan dua akses jalan itu membutuhkan anggaran perbaikan Rp 300 juta. Dia pun berharap kontraktor dan BWS Bali-Penida segera merespon keluhan masyarakat, sehingga masyarakat bisa beraktivitas normal dan wisatawan lebih nyaman saat berkunjung.7 k23

Komentar