nusabali

36 Ton Sabut Kelapa Jadi Abu

  • www.nusabali.com-36-ton-sabut-kelapa-jadi-abu

Kebakaran terjadi di sebuah gudang sabut kelapa milik I Ketut Yudiana, 42, di Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin (17/6) dini hari.

NEGARA, NusaBali
Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. Namun api yang meluas di dalam gudang itu menghanguskan sekitar 36 ton sabut kelapa, dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 50 juta.

Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) pada Satpol PP Jembrana I Putu Pranajaya, mengatakan kebakaran di gudang sabut kelapa itu pertama diketahui oleh satpam setempat, I Komang Tambi, sekitar pukul 03.20 Wita. Begitu mengetahui ada kebakaran, saksi langsung membangunkan rekannya, I Komang Adi Parwata, yang kemudian menghubungi pemilik gudang, I Ketut Yudiana, dan lanjut melapor ke Mako Damkar Satpol PP Jembrana. “Begitu menerima informasi, kami langsung terjunkan tiga mobil damkar,” ujar Pranajaya.

Menurutnya, saat turun ke lokasi, api sudah merembet pada tumpukan sabut kelapa yang berserakan di dalam gudang berukuran sekitar 35 meter x 23 meter itu. Karena api sudah meluas dan sabut kelapa merupakan bahan yang mudah terbakar, petugas sempat kewalahan.

“Api baru dapat benar-benar kami padamkan sekitar pukul 08.00 Wita atau hampir selama 5 jam penanganan. Beberapa kali armada yang kami kerahkan juga harus bolak-balik, menghabiskan sampai 15 tangki air,” ucapnya.

Pemilik maupun satpam setempat, kata Pranajaya, belum dapat memastikan penyebab kebakaran tersebut. Namun akibat kebakaran itu, sekitar 36 ton sabut kelapa yang siap kirim ke pabrik mebel dan keset di Jawa, ludes terbakar. “Tidak ada korban luka maupun jiwa. Tetapi kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta,” imbuhnya.

Berdasar catatan Damkar Satpol PP Jembrana, selama enam bulan terakhir dari Januari hingga pertengahan Juni ini, ada sebanyak 26 kasus kebakaran di Jembrana. Rata-rata penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik, dupa, puntung rokok, maupun keteledoran saat membakar sampah. Khusus untuk kebakaran sabut kelapa, sudah terjadi dua kali. Sebelumnya, Senin (8/4), juga terjadi kebakaran sabut kelapa di gudang milik Goentoro, di Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.

Kebakaran sabut kelapa sebelumnya itu diduga terjadi akibat sisa percikan api dari aktivitas pengelasan, terkait perbaikan mesin pengolahan sabut kelapa di dalam pabrik pada siang harinya. Selain menghanguskan sekitar 54 ton sabut kelapa, kebakaran tersebut juga merembet ke dua unit mesin pengolahan sabut kelapa, dengan total kerugian sekitar Rp 315 juta. *ode

Komentar