nusabali

Kasus Penipuan Online Mendominasi

  • www.nusabali.com-kasus-penipuan-online-mendominasi

Kasus penipuan melalui media sosial merupakan kasus paling banyak ditangani oleh Subdit V Kejahatan Siber Dit Reskrimsus Polda Bali.

DENPASAR, NusaBali

Selain itu kasus penipuan online jumlahnya setiap tahun meningkat. Kasubdit V Kejahatan Siber Dit Reskrimsus Polda Bali, Kompol I Gusti Ayu Suinaci dikonfirmasi, pada Senin (20/5) mengungkapkan, tahun 2018 ada sebanyak 819 kasus penipuan online yang dilaporkan ke Dit Reskrimsus Polda Bali. Sementara tahun ini hingga April ini jumlah kasus penipuan online yang dilaporkan sudah mencapai 313 kasus.

Menurt Kompol Ayu Suinaci jumlah kasus yang dilaporkan ini terbilang tinggi. Pihaknya mengaku prihatin terhadap masyarakat yang menjadi korban. Di mana masih banyak orang yang tertipu dengan tipuan di media sosial. “Masyarakat kita masih banyak yang mudah ditipu lewat media online,” jelasnya.

Dikatakan dari hasil pemeriksaan, penipuan online itu menggunakan akun palsu. Dari banyak kasus yang dilapor setelah dicek pos keberadaan orangnya di luar Bali. Biasanya berada di Sulawesi, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Pengusutan terhadap kasus penipuan online ini lebih banyak diselesaikan dengan pemberian pemahaman kepada korban. Banyak korban yang mengalami kerugian kecil, misalnya Rp 500.000. Kerugian kecil itu jika dilakukan penyelidikan membutuhkan anggaran besar, karena pelakunya berada di luar Bali.

“Saya sampaikan kepada masyarakat untuk tak mudah terpengaruh. Jangan mudah percaya dengan iming-iming yang tak masuk akal. Jangan mau klik link berita yang tak jelas. Penipuan online itu lebih banyak melalui media sosial. Biasanya mereka mencatut akun terkenal. Misalnya selamat anda mendapat hadiah dari Lazada. Padahal dia ditipu," tutur Kompol Ayu Suinaci.

Bisanya yang kena tipu lanjut Kompol Ayu Suinaci adalah orang-orang yang kurang informasi atau orang yang mudah percaya. Lebih banyak adalah ibu-ibu dan kaum milenial. Misalnya ada informasi harga promo HP setengah harga. Biasanya penipupan seperti ini lebih banyak memakan korban.

"Penipuan harga promo barang itu banyak. Sampai korban bisa mengirim uang melebihi harga HP yang dibeli. Korban tidak sadar. Saya himbau masyarakat intuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tak jelas, tak logis, dan tak wajar. Biasakan konfirmasi. Korban penipuan seperti ini juga bahkan ada juga pejabat," tandasnya. *pol

Komentar