nusabali

5 Kader dari Bali Tembus DPP Golkar

  • www.nusabali.com-5-kader-dari-bali-tembus-dpp-golkar

Sudikerta bantah jegal Sri Wigunawati demi muluskan istrinyaa, Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini, ke DPP Golkar

Caleg DPR 2019 dari Golkar Dapil Bali Sudah Tergambar

DENPASAR, NusaBali
Golkar Bali mencatat prestasi dengan meloloskan 5 kadernya duduk di kepengurusan DPP Golkar 2016-2021 pimpinan Setya Novanto. Selain AA Bagus Adhi Mahendra Putra (asal Badung) dan I Wayan Geredeg (asal Karangasem) yang dipercaya sebagai Pengurus Harian, 3 kader lagi yang juga tembus kepengurusan pusat adalah Gede Sumarjaya Linggih (asal Buleleng), Putu Yuda Suparsana (asal Karangasem), dan Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini (asal Badung). Isu yang beredar, mereka ini diproyeksikan maju sebagai caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali dalam Pileg 2019.

Lolosnya 5 kader Beringin asal Pulau Dewata ke struktur kepengurusan DPP Golkar hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, 14-17 Mei 2016 ini, disampaikan langsung Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, Selasa (31/5). Ketut Sudikerta kebetulan ikut menyusun kepengurusan DPP Golkar 2016-2021, dalam kapasitasnya sebagai anggota formatur. “Ya, nama-nama yang kita usulkan dari Bali semuanya lolos ke kepengurusan pusat,” ungkap Sudikerta yang juga suami dari Ida Ayu Sri Sumiantini.

Dalam struktur pusat, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi masuk Pengurus Harian sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar. Gus Adhi merupakan politisi asal Kelurahan Kerobokan Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kini anggota Fraksi Golkar DPR RI 2014-2019 Dapil Bali). Sedangkan Wayan Geredeg juga masuk Pengurus Harian sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Golkar. Wayan Geredeg merupakan politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua kali periode (2005-2010, 2010-2015) dan kini masih menjabat Ketua DPD II Golkar Karangasem).

Sebaliknya, Sumarjaya Linggih alias Demer mendapat job sebagai anggota Dewan Pakar Partai Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono. Demer merupakan politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini anggota Fraksi Golkar DPR RI 2014-2019 Dapil Bali.

Sementara Putu Yuda Suparsana (politisi asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem yang kini fungsionaris DPD I Golkar Bali), dapat job sebagai anggota Departemen Pemenangan Wilayah DPP Golkar. Demikian pula Ida Ayu Sri Sumiantini alias Dayu Sudikerta (istri dari Ketut Sudikerta asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung) dapat job sebagai anggota Departemen Pemberdayaan Masyarakat DPP Golkar.

Lolosnya 5 kader Beringin ke struktur kepengurusan DPP Golkar pimpinan Setya No-vanto ini juga diumumkan langsung Ketut Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali saat menumpulkan anggota Fraksi Golkar DPRD Bali di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Selasa siang. Dalam pertemuan sekitar 1 jam mulai pukul 11.00 Wita hingga 12.00 Wita itu, hadir 8 dari 11 anggota Fraksi Golkar DPRD Bali, masing-masing Nyoman Sugawa Korry (Wakil Ketua DPRD Bali), Wayan Gunawan (Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali), I Ketut Suwandhi (Ketua Komisi II DPRD Bali), Ida Bagus Gede Udiyana, Ni Putu Yuli Artini, I Wayan Rawan Atmaja, I Nyoman Wirya, dan Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah.

“Perjuangan formatur sudah sangat maksimal. Kita harapkan kepengurusan yang masuk dari Bali (5 kader) bisa berkiprah dan solid menjaga kekuatan Partai Golkar,” tandas Sudikerta.

Sudikerta sekalian membantah telah menjegal kader perempuan asal Bali, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, masuk kepengurusan DPP Golkar, demi meluncurkan sang istri, Dayu Sudikerta. “Untuk masalah Dewa Ayu Sri Wigunawati, saya tidak pernah menjegalnya. Tidak ada jegal menjegal,” tegas Sudikerta.

Menurut Sudikerta, memang ada kader perempuan dari Bali yang masuk struktur kepengurusan Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Pusat di DPP Golkar. Namanya Arum Ukwah, seorang pengusaha dari Bali. “Saya juga nggak tahu siapa yang memasukkan dia (Arum Ukwah). Saya dikasitahu oleh Dr Ulla (kader Golkar di DPP Institut Lembang 9) juga. Kayaknya DPP Golkar yang memasukkan namanya,” ujar Sudikerta.

Sementara itu, di internal Golkar Bali berhembus isu bahwa ada agenda besar di balik majunya istri Wagub Sudikerta, Ida Ayu Sri Sumiantini alias Dayu Sudikerta sebagai pengurus DPP Golkar 2016-2019. Konon, Dayu Sudikerta diproyeksikan maju sebagai caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali di Pileg 2019 mendatang.

“Paling tidak, Dayu Sudikerta sudah disiapkan sebagai caleg DPR RI untuk Pileg 2019 mendatang. Kalau tidak, apa kepentingannya dia dimasukkan ke DPP Golkar?” ujar politisi senior Golkar yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan kepada NusaBali, Selasa kemarin.

Dia menyebutkan, pertarungan menuju kursi DPR RI dari Golkar Dapil Bali dalam Pileg 2019 ini sudah mulai tergambar dengan nama-nama kader dari Bali yang diusulkan dan akhirnya lolos sebagai pengurus DPP Golkar 2016-2019, yakni Gus Adhi, Wayan Geredeg, Demer, Yuda Suoarsana, dan Dayu Sudikerta. “Ini gambaran awal caleg-caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali dalam tarung Pileg 2019. Bisa-bisa Sudikerta juga maju caleg DPR RI Dapil Bali, kalau kalah dalam tarung Pilgub Bali 2018 nanti,” katanya.

Benarkah? Ketut Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali menegaskan tidak ada agenda penting apa pun di balik jhurus memasukkan istrinya ke DPP Golkar. “Tidak ada mau memasukkan istri saya sebagai caleg. Memang masuk DPP Golkar itu untuk nyaleg?” sergah Sudikerta.  “Itu nanti 2019. Kalau Dayu Sudikerta nggak ada arah ke sana (jadi caleg). Saya jamin itu, nggak ada,” lanjut mantan Wakil Bupati Badung ini. 7 nat

Komentar