Bupati Giri Prasta Serahkan Bantuan Rp 900 Juta
Karya Nyekah Kurung Kinembulan Desa Adat Taman
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri rangkaian Karya Pitra Yadnya, Nyekah Kurung Kinembulan, Desa Adat Taman, Kecamatan Abiansemal pada Sukra Pon Dukut, Jumat (3/5), di Lapangan Desa Taman. Bupati Giri Prasta juga menyerahkan dana upakara sebesar Rp 900 juta.
Bupati didampingi anggota DPRD Badung I Nyoman Dirgayusa, tokoh masyarakat I Bagus Alit Sucipta, Kadisbud Kabupaten Badung IB Anom Bhasma, Kabag Humas Setda Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Camat Abiansemal IGN Suryajaya beserta Tripika Kecamatan.
Bendesa Adat Taman I Made Kupasada didampingi Ketua Panitia Bagus Putu Suparta, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung, sekaligus membantu karya ini. Selain mendukung karya nyekah, program Bupati Badung sudah sangat dirasakan masyarakat. “Atas program dari Pemkab Badung, kemajuan pembangunan di Taman sangat dirasakan masyarakat,” imbuhnya.
Terkait karya dijelaskan, sesuai agenda desa adat, karya nyekah bersama ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Bila sawa sudah melebihi dari 25, nyekah boleh dilaksanakan pada tahun ketiga. “Nyekah kali ini diikuti sebanyak 65 sawa, sehingga dapat dilaksanakan di tahun ketiga,” ungkapnya.
Rangkaian karya dimulai sejak 4 April lalu, puncaknya pada Rahina Tilem Desta pada Saniscara Wage Dukut, Sabtu (4/5). Puncak karya diawali dengan upacara ngulapin, raja sewala/raja singa, mendak tirta ning, murwa daksina. Dilanjutkan mesangih, mapetik/telubulanan, pengaskaran, dan prelina. Pada Redita Kliwon Watugunung, Minggu (5/5) nyegara gunung ke Goa Lawah, mapamit ring peyadnyan, kahyangan tiga, dan nilapati. Nyekah diikuti sebanyak 65 sawa, mesangih 53 orang, mapetik lan matelubulanan 46 orang, dan 37 orang meraja sewala.
Bupati Giri Prasta menyampaikan secara umum proses nyekah, dimana ada upacara murwa daksina dengan menggunakan sapi hitam (selem) sebagai lambang linggih Betara Siwa yang mengantarkan atma menuju surga. Meajar-ajar ada empat tempat yang disebut catur loka pala yaitu Barat ke Batukaru, Utara ke Beratan, Selatan ke Uluwatu, Timur ke Goa Lawah. Setelah selesai meajar-ajar, kembali ke bale peyadnyan, ke siwa, pura khayangan tiga dan merajan/rong tiga rumah masing-masing disebut Dewa Pretista. “Kami harapkan upacara nyekah ini dilaksanakan berdasarkan atas sastra-sastra agama Hindu,” harapnya.
Mengenai pembangunan di Desa Taman, baik pura kahyangan tiga, hingga pura dadia dan fasilitas publik lainnya siap didukung Pemkab Badung. Ke depan, di Taman akan dihidupkan sektor ekonomi, dengan menggerakkan peternakan ayam pedaging dan koloni babi. Pasar Desa Adat Taman juga siap ditata. *asa
Bupati didampingi anggota DPRD Badung I Nyoman Dirgayusa, tokoh masyarakat I Bagus Alit Sucipta, Kadisbud Kabupaten Badung IB Anom Bhasma, Kabag Humas Setda Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Camat Abiansemal IGN Suryajaya beserta Tripika Kecamatan.
Bendesa Adat Taman I Made Kupasada didampingi Ketua Panitia Bagus Putu Suparta, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung, sekaligus membantu karya ini. Selain mendukung karya nyekah, program Bupati Badung sudah sangat dirasakan masyarakat. “Atas program dari Pemkab Badung, kemajuan pembangunan di Taman sangat dirasakan masyarakat,” imbuhnya.
Terkait karya dijelaskan, sesuai agenda desa adat, karya nyekah bersama ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Bila sawa sudah melebihi dari 25, nyekah boleh dilaksanakan pada tahun ketiga. “Nyekah kali ini diikuti sebanyak 65 sawa, sehingga dapat dilaksanakan di tahun ketiga,” ungkapnya.
Rangkaian karya dimulai sejak 4 April lalu, puncaknya pada Rahina Tilem Desta pada Saniscara Wage Dukut, Sabtu (4/5). Puncak karya diawali dengan upacara ngulapin, raja sewala/raja singa, mendak tirta ning, murwa daksina. Dilanjutkan mesangih, mapetik/telubulanan, pengaskaran, dan prelina. Pada Redita Kliwon Watugunung, Minggu (5/5) nyegara gunung ke Goa Lawah, mapamit ring peyadnyan, kahyangan tiga, dan nilapati. Nyekah diikuti sebanyak 65 sawa, mesangih 53 orang, mapetik lan matelubulanan 46 orang, dan 37 orang meraja sewala.
Bupati Giri Prasta menyampaikan secara umum proses nyekah, dimana ada upacara murwa daksina dengan menggunakan sapi hitam (selem) sebagai lambang linggih Betara Siwa yang mengantarkan atma menuju surga. Meajar-ajar ada empat tempat yang disebut catur loka pala yaitu Barat ke Batukaru, Utara ke Beratan, Selatan ke Uluwatu, Timur ke Goa Lawah. Setelah selesai meajar-ajar, kembali ke bale peyadnyan, ke siwa, pura khayangan tiga dan merajan/rong tiga rumah masing-masing disebut Dewa Pretista. “Kami harapkan upacara nyekah ini dilaksanakan berdasarkan atas sastra-sastra agama Hindu,” harapnya.
Mengenai pembangunan di Desa Taman, baik pura kahyangan tiga, hingga pura dadia dan fasilitas publik lainnya siap didukung Pemkab Badung. Ke depan, di Taman akan dihidupkan sektor ekonomi, dengan menggerakkan peternakan ayam pedaging dan koloni babi. Pasar Desa Adat Taman juga siap ditata. *asa
Komentar