nusabali

Gagalkan Impostor, Petugas Imigrasi Ngurah Rai Terima Penghargaan

  • www.nusabali.com-gagalkan-impostor-petugas-imigrasi-ngurah-rai-terima-penghargaan

MANGUPURA, NusaBali - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai menerima kunjungan istimewa dari Australia Border Force (AFP), Kedutaan Besar Australia pada Rabu (23/4).

Kunjungan itu dalam rangka memberikan penghargaan kepada petugas imigrasi lantaran berhasil menggagalkan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AR yang berniat berangkat ke Australia dengan menggunakan dokumen resmi milik orang lain (impostor).

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Kusus TPI Ngurah Rai, Suhendra, mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada petugas imigrasi dari Seksi Riksa I Bidang TPI Bandar Udara Ngurah Rai, Sabiq Al Haq, atas keberhasilannya menggagalkan AR yang berniat berangkat ke Australia dengan menggunakan dokumen resmi milik orang lain. Suhendra melanjutkan penggunaan identitas yang tidak sesuai atau impostor merupakan tindakan serius yang dapat membahayakan keamanan dan integritas perbatasan negara.

“Kami bersyukur atas keberhasilan petugas kami dalam mengidentifikasi dan mencegah kasus ini. Kami menerima plakat dan piagam penghargaan dari Kedutaan Besar Australia dan penghargaan ini menegaskan komitmen kami dalam menjaga keamanan serta kedaulatan negara,” ujarnya pada keterangan pers yang diterima pada Kamis (25/4).

Suhendra menjelaskan, pria berusia 44 tahun asal Banyuwangi tersebut diamankan oleh petugas pada Sabtu (25/2) ketika hendak berangkat ke Australia dengan pesawat Qantas Airways rute Denpasar-Melbourne. Saat melewati proses pemeriksaan keimigrasian di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, petugas menemukan perbedaan pada foto yang tertera di paspor dengan fisik AR, sehingga setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, diketahui bahwa paspor yang digunakan bukanlah milik AR.

“Dari hasil pemeriksaan petugas, AR menjelaskan bahwa mendapatkan paspor dan dokumen milik orang lain tersebut dari rekannya W yang selama ini membantu pengurusan proses keberangkatan AR ke Australia. AR mengaku ragu pada awalnya, tapi setelah diyakinkan oleh W bahwa wajahnya mirip dengan wajah pemilik Paspor dan Visa tersebut, AR pun kemudian setuju untuk mengikuti saran W,” jelasnya.

Dari kasus ini, Suhendra berpesan agar setiap WNI yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menolak apabila diberikan dokumen perjalanan atas nama orang lain demi keamanan sendiri. “Saat ini tim Inteldakim Imigrasi Ngurah Rai masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Termasuk kemungkinan adanya sindikat yang terlibat dalam praktik impostor untuk keperluan perjalanan ke luar negeri,” kata Suhendra. 7 ol3

Komentar