nusabali

PSI 'Serobot' 1 Kursi DPRD Bali

  • www.nusabali.com-psi-serobot-1-kursi-dprd-bali

Demokrat dipredikasi bisa curi satu kursi DPRD Bali Dapil Denpasar, melalui caleg incumbent Utami Dwi Suryadi

Golkar Terancam Kehilangan 1 Kursi di Dapil Denpasar


DENPASAR, NusaBali
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mencatat prestasi lumayan dalam partisipasi pertamanya dalam Pileg 2019 di Bali. PSIdipredikasi menjadi satu-satunya pendatang baru yang berhasil mencuri 1 kursi di DPRD Bali 2019-2024. Satu-satunya kursi tersebut diraih melalui Grace Anastasia Surya Wijaya dari Dapil Denpasar. Karena sukses PSI ini, Golkar terancam kehilangan 1 kursi DPRD Bali dari Dapil Denpasar.

Selain Grace Anastasia Surya Wijaya dari PSI, Demokrat juga diprediksi berhasil mencuri 1 kursi DPRD Bali Dapil Denpasar melalui caleg incumbent Utami Dwi Suryadi. Jika prediksi ini benar, maka formasi 8 kursi DPRD Bali Dapil Denpasar hasil Pileg 2019 nanti akan terdiri dari PDIP (5 kursi), Golkar (1 kursi), PSI (1 kursi), dan Demokrat (1 kursi).

Berdasarkan penghitungan sementara hasil Pieg 2019 hingga Rabu (1/5), PSI memperoleh 18.352 suara (total suara caleg dan suara partai) di Denpasar, hi-ngga berhak atas 1 kursi DPRD Bali. Kursi PSI tersebut akan jatuh ke tangan Grace Anastasia Surya Wijaya, yang dalam Pilehg 2019 meraih 4.003 suara (tertinggi di internal caleg PSI). Secara keseluruhan, suara PSI mengungguli Demokrat dan Gerindra di Denpasar.

Demokrat sendiri memperoleh total suara partai dan suara caleg sebanyak 16.952 suara di Denpasar, sehingga diprediksi berhak atas 1 kursi DPRD Bali. Kursi tersebut akan jatuh ke tangan Utami Dwi Suryadi, Srikandi Demokrat yang sudah dua kali periode duduk di DPRD Bali Dapil Denpasar. Dalam Pileg 2019, Utami Dwi Suryadi meraih 5.511 suara. Sedangkan Gerindra hanya memperoleh total suara partai dan caleg 16.268 suara di Denpasar dalam Pileg 2019, sehingga kehilangan 1 kursi yang dulu direbutnya saat Pileg 2014.

Sebaliknya, Golkar memperoleh total 48.826 suara di Denpasar dalam Pileg 2019, sehingga kemungkinan hanya berhak meraih 1 kursi DPRD Bali melalui incumbent I Ketut Suwandhi, politisi senior asal Banjar Belaluan Sadmerta, Desa Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar. Dalam Pileg 2019 ini, Suwandhi memperoleh 21.343 suara.

Sementara caleg incumbent Golkar lainnya, Ida Bagus Gede Udiyana, yang meraih  14.353 suara di Pileg 2019, justru terancam kehilangan kursi DPRD Bali Dapil Denpasar. Pasalnya, politisi Golkar asal Banjar Taman, Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini kalah bersaing dengan suara PSI dan Demokrat.

Dari Dapil Denpasar hanya diperebutkan 8 kursi DPRD Bali dalam Pileg 2019. Lima (5) kursi di antaranya sudah pasti direbut PDIP melalui AA Gede Agung Suyoga (calkeg new comer yang meraih 36.570 suara), Ni Wayan Sari Galung (caleg new comer yang memperoleh 25.276 suara), I Gusti Putu Budiarta (caleg incumbent yang raih 20.138 suara), I Wayan Kariartha (caleg incumbent dengan 18.210 suara), dan AA Ngurah Adi Ardhana (caleg incumbent yang mendulang 17.887 suara).

Jika prediksi DPRD Bali Dapil Denpasar ini menjadi kenyataan, maka secara keseluruhan formasi DPRD Bali 2019-2024 akan berubah dari perkiraan sebelumnya. Nantinya dipredikasi ada 7 parpol yang berhasil loloskan wakilnya ke DPRD Bali hasil Pileg 2019 dari 9 Dapil se-Bali.

Rinciannya, PDIP mendominasi 33 kursi dari total 55 kursi DPRD Bali 2019-2024, masing-masing melalui Dapil Buleleng (6 kursi), Dapil Denpasar (5 kursi), Dapil Gianyar (5 kursi), Dapil Badung (4 kursi), Dapil Tabanan (4 kursi), Dapil Karangasem (3 kursi), Dapil Bangli (2 kursi), Dapil Jembrana (2 kursi), dan Dapil Klungkung (2 kursi). Kemudian, Golkar berada di posisi kedua dengan 8 kursi DPRD Bali, disusul Gerindra (6 kursi), Demokrat (4 kursi), NasDem (2 kursi), Hanura (1 kursi), dan PSI (1 kursi).

Sementara itu, caleg incumbent DPRD Bali dari Golkar Dapil Denpasar, IB Gede Udiyana alias Gus Udiana, belum mau melempar handuk alias menyerah. Dirinya saat ini masih menunggu dari hasil pleno KPU Bali. “Aduh, saya tidak bisa memastikan apakah dapat kursi atau tidak. Kita tunggu saja hasil pleno KPU Bali,” ujar Gus Udiyana saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Minggu kemarin.

Gus Udiyana mengatakan, berdasarkan perhitungan sementara di internal Golkar, dirinya lolos ke DPRD Bali Dapil Denpasar. Sebab, kalkulasinya Golkar berhak memperoleh 2 kursi dari Dapil Denpasar, mengingat suara partai+caleg berdasar perhitungan C1 saksi tembus 51.000 suara. “Tapi, kita lihat saja nanti,” jelas Gus Udiyana yang sudah dua periode duduk di DPRD Bali dan sebelumnya sempat tiga periode menjadi anggota Fraksi Golkar DPRD Denpasar.

Secara terpisah, caleg incumbent DPRD Bali dari Demokrat Dapil Denpasar, Utami Dwi Suryadi, mengatakan yakin dirinya lolos lagi ke Dewan. Jika nanti pleno KPU Bali memastikan Demokrat raih 1 kursi, maka Utami akan menjadi anggota DPRD Bali tiga kali periode tanpa terputus. Utami sudah dua periode duduk di DPRD Bali sejak Pileg 2009.

Utami menegaskan, dari perhitungan sementara, Demokrat dapat jatah 1 kursi DPRD Bali Dapil Denpasar. “Saya juga punya data sih Demokrat rebut 1 kursi DPRD Bali,” ujar Srikandi Demokrat asal Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat yang kini menjabat Wakil Sekretaris DPD Demokrat Bali ini.

Menurut Utami, dirinya sempat menerima telepon dari Gus Udiyana bahwa 1 kursi milik Golkar di DPRD Bali Dapil Denpasar disabet oleh PSI, yang meloloskan Grace Anastasia. “Saya ditelepon Gus Udiyana, kemungkinan Golkar hilang 1 kursi. Apakah informasi itu benar, saya nggak tahu. Pokoknya, tunggu pleno KPU Bali saja,” papar Utami.

Sementara, Ketua Bappilu DPD Gerindra Bali, Made Gede Ray Misno, mengimbau sebaiknya seluruh elemen masyarakat menunggu pleno KPU. “Silakan saling klaim, tapi kan tunggu pleno KPU. Kami Gerindra tidak mau klaim mengklaim,” sergah Ray Misno, Rabu kemarin.

Gerindra memang terancam kehilangan kursi DPRD Bali Dapil Denpasar hasil Pileg 2019. Pada Pileg 2014 lalu, Gerindra berhasil merebut 1 kursi di Dapil Denpasar, melalui Jro Gede Komang Swastika alias Jro Jangol. Bahkan, Jro Jangol kebagian jabatan Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 dari Fraksi Gerindra. Namum, Jro Jangol kemudian direcall dari DPRD Bali dan digantikan oleh I Wayan Sudiara dengan status PAW, karena ditangkap polisi sebagai tersangka bandar narkoba. *nat

Komentar