Derby Manchester, Duel Beda Misi
Kemenangan wajib diraih Manchester biru untuk jadi juara, sebaliknya Manchester merah harus menang untuk menjaga asa finish empat besar.
MANCHESTER, NusaBali
Manchester United akan menjamu Manchester City di Old Trafford, Kamis (25/4) dinihari WITA di lanjutan Liga Inggris. Tiga poin dibutuhkan tim arahan Ole Gunnar Solskjaer ini untuk peluang finish di empat besar sekaligus sebagai tiket Liga Champions. Sementara City punya kepentingan lain. The Citizens perlu menyapu bersih empat laga tersisa mereka untuk mempertahankan gelar juara.
Solskjaer tak menampik City akan lebih banyak menguasai bola. Tim polesan Pep Guardiola itu adalah tim dengan persentase penguasaan bola tertinggi di lima liga top Eropa, yakni 64%, dengan tingkat akurasi umpan 89,1%. Maka kesempatan terbaik MU adalah melakukan serangan-serangan balik saat berhasil merebut bola. Hanya saja tantangannya adalah City punya kebiasaan memotong serangan sedini mungkin, apapun caranya.
Termasuk lewat pelanggaran-pelanggaran kecil, demi menunda permainan. "Kami harus siap untuk pressing mereka. Mereka punya kualitas dalam menguasai bola jadi kami mesti bertahan dengan baik," ungkap Solskjaer dikutip BBC.
"Ketika kami merebut bola, kami mesti siap untuk agresi mereka. Karena mereka akan mengganjal pergelangan kaki dan tumit Anda, menendang Anda.”
"Mereka takkan membiarkan kami melakukan serangan balik yang mudah. Akan ada pelanggaran-pelanggaran, tak diragukan lagi. Sebab mereka mengirim banyak orang ke depan dan akan menghentikan kami (menyerang balik) sedini mungkin," imbuhnya.
Sementara itu Paul Pogba meminta rekan-rekannya untuk bangkit usai menelan kekalahan memalukan dari Everton di Goodison Park, Minggu (21/4).
Pemain asal Prancis itu pun meminta semua penggawa United melupakan Everton sebagai di depan masih terbentang laga penting, salah satunya melawan klub sekota. "Kami tidak bisa tetap di masa lalu karena itu sakit kepala. Anda harus memikirkan yang berikutnya permainan dan lakukan lebih baik." *
Solskjaer tak menampik City akan lebih banyak menguasai bola. Tim polesan Pep Guardiola itu adalah tim dengan persentase penguasaan bola tertinggi di lima liga top Eropa, yakni 64%, dengan tingkat akurasi umpan 89,1%. Maka kesempatan terbaik MU adalah melakukan serangan-serangan balik saat berhasil merebut bola. Hanya saja tantangannya adalah City punya kebiasaan memotong serangan sedini mungkin, apapun caranya.
Termasuk lewat pelanggaran-pelanggaran kecil, demi menunda permainan. "Kami harus siap untuk pressing mereka. Mereka punya kualitas dalam menguasai bola jadi kami mesti bertahan dengan baik," ungkap Solskjaer dikutip BBC.
"Ketika kami merebut bola, kami mesti siap untuk agresi mereka. Karena mereka akan mengganjal pergelangan kaki dan tumit Anda, menendang Anda.”
"Mereka takkan membiarkan kami melakukan serangan balik yang mudah. Akan ada pelanggaran-pelanggaran, tak diragukan lagi. Sebab mereka mengirim banyak orang ke depan dan akan menghentikan kami (menyerang balik) sedini mungkin," imbuhnya.
Sementara itu Paul Pogba meminta rekan-rekannya untuk bangkit usai menelan kekalahan memalukan dari Everton di Goodison Park, Minggu (21/4).
Pemain asal Prancis itu pun meminta semua penggawa United melupakan Everton sebagai di depan masih terbentang laga penting, salah satunya melawan klub sekota. "Kami tidak bisa tetap di masa lalu karena itu sakit kepala. Anda harus memikirkan yang berikutnya permainan dan lakukan lebih baik." *
Komentar