PJSI Bali Galau Pilih Pejudo PON 2020
Ada delapan pejudo berkualitas bagus dan sama-sama berpeluang lolos PON 2020. PJSI Bali berjanji nantinya akan memutuskan secara sportif.
DENPASAR, NusaBali
Dominasi pejudo Bali di ajang Pra PON tak membuat Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali tenang. Bahkan sebaliknya, Pengprov PJSI Bali dihadapkan dilema menentukan pejudo yang lolos PON XX/2020 di Papua. Problem itu muncul khususnya di empat kelas (73 kg, 81 kg, 90 kg dan 100+ kg).
Pasalnya di setiap kelas itu diisi dua pejudo berkualitas dan sama-sama punya peluang lolos PON serta potensi meraih medali. Namun permasalahannya, aturan PON XX menyatakan setiap kelas hanya diikuti satu pejudo. Aturan itu jelas sangat berbeda dibandingkan PON Jabar XIX/2016 lalu.
Pejudo yang lolos PON semuanya diperkenankan tampil di ajang multi event empat tahunan antar Provinsi. Sehingga di satu nomor pada saat PON Jabar, ada satu kelas PJSI Bali meloloskan dua atlet ke final. "Para pejudo Bali sudah tahu aturan tersebut dan mereka juga sudah paham jika harus menerima kondisi terburuk jika tidak terpilih. Kami akan memilih yang terbaik jika dua pejudo di masing masing kelas itu lolos PON (8 besar)," ucap Wakil Ketua Umum PJSI Bali, Nengah Sudiartha, Selasa (16/4).
Pria yang juga salah satu pengurus KONI Bali itu menambahkan, di kelas 73 kg memang ada dua pejudo Bali terbaik saat ini yakni Adi Wirawan dan Komang Adi Artha. Di kelas 81 kg juga ada Wiradamungga Adesta dan Bima Prasetya. Sementara di kelas 90 kg ada Rakyanda dan Wisnu Baruna, serta di kelas 100+ ada Suardana dan Agastia.
"Di PON Papua kita harus lebih selektif," tegas Sudiartha. Hanya saja sistemnya untuk memilih satu dari dua pejudo lolos tersebut masih akan dibahas lebih lanjut.
Kata dia nanti ada kriteria pemilihannya. Misalnya, dilakukan seleksi lagi bagi dua pejudo, melihat track record prestasinya selama ini di even nasional, bahkan mungkin di even internasional. Termasuk mengacu pada ranking terakhir berdasarkan poin lolos PON Papua.
PJSI Bali memastikan akan memilih dengan sportif karena judo memiliki tanggungjawab besar di PON Papua, terutama peningkatan jumlah medali. Perlu diketahui pada PON 2016 di Jawa Barat, PJSI Bali mampu menyabet 2 emas, 6 perak dan 4 perunggu. Sedangkan pada PON Papua para pejudo ditarget 3 medali emas. *dek
Pasalnya di setiap kelas itu diisi dua pejudo berkualitas dan sama-sama punya peluang lolos PON serta potensi meraih medali. Namun permasalahannya, aturan PON XX menyatakan setiap kelas hanya diikuti satu pejudo. Aturan itu jelas sangat berbeda dibandingkan PON Jabar XIX/2016 lalu.
Pejudo yang lolos PON semuanya diperkenankan tampil di ajang multi event empat tahunan antar Provinsi. Sehingga di satu nomor pada saat PON Jabar, ada satu kelas PJSI Bali meloloskan dua atlet ke final. "Para pejudo Bali sudah tahu aturan tersebut dan mereka juga sudah paham jika harus menerima kondisi terburuk jika tidak terpilih. Kami akan memilih yang terbaik jika dua pejudo di masing masing kelas itu lolos PON (8 besar)," ucap Wakil Ketua Umum PJSI Bali, Nengah Sudiartha, Selasa (16/4).
Pria yang juga salah satu pengurus KONI Bali itu menambahkan, di kelas 73 kg memang ada dua pejudo Bali terbaik saat ini yakni Adi Wirawan dan Komang Adi Artha. Di kelas 81 kg juga ada Wiradamungga Adesta dan Bima Prasetya. Sementara di kelas 90 kg ada Rakyanda dan Wisnu Baruna, serta di kelas 100+ ada Suardana dan Agastia.
"Di PON Papua kita harus lebih selektif," tegas Sudiartha. Hanya saja sistemnya untuk memilih satu dari dua pejudo lolos tersebut masih akan dibahas lebih lanjut.
Kata dia nanti ada kriteria pemilihannya. Misalnya, dilakukan seleksi lagi bagi dua pejudo, melihat track record prestasinya selama ini di even nasional, bahkan mungkin di even internasional. Termasuk mengacu pada ranking terakhir berdasarkan poin lolos PON Papua.
PJSI Bali memastikan akan memilih dengan sportif karena judo memiliki tanggungjawab besar di PON Papua, terutama peningkatan jumlah medali. Perlu diketahui pada PON 2016 di Jawa Barat, PJSI Bali mampu menyabet 2 emas, 6 perak dan 4 perunggu. Sedangkan pada PON Papua para pejudo ditarget 3 medali emas. *dek
Komentar