nusabali

Pengawas Bawa HP, Peserta Mengobrol

  • www.nusabali.com-pengawas-bawa-hp-peserta-mengobrol

Temuan dan masukan dari Ombudsman ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Disdik Provinsi Bali untuk pelaksanaan UN tahun-tahun mendatang.

Jadi Temuan Ombudsman saat Pantau UNBK


DENPASAR, NusaBali
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Bali menilai pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMK dan SMA/MA di Bali tahun 2019 berjalan cukup sukses. Hanya saja masih ditemukan beberapa pengawas yang tidak mematuhi Prosedur Operasional Standar (POS). Seperti pengawas yang membawa HP ke ruangan ujian saat pemantauan UNBK di sekolah dari sejumlah daerah di Bali.

Pengawas yang kedapatan membawa HP ke ruangan ditemukan di SMA Dwijendra Denpasar sedangkan pada jenjang SMK ditemukan di SMKN 1 Denpasar. Kepala ORI perwakilan Provinsi Bali, Umar Ibnu Alkhatab mengatakan, temuan ini menjadi catatan penting yang harus ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bali untuk pelaksanaan UN tahun mendatang yang lebih baik.

“Dalam POS tidak diperbolehkan membawa HP ke ruangan, karena bisa mengganggu konsentrasi dalam melakukan pengawasan ujian. Nah kami temukan ada beberapa pengawas yang masih membawa HP. Saya kira ini harus diperbaiki terus agar pelaksanaan UN di Bali makin baik,” ujarnya saat merilis hasil pemantauan UN jenjang SMA di kantor ORI perwakilan Provinsi Bali, Jalan Melati, Denpasar. Kamis (11/4).

Selain menemukan adanya pengawas yang kedapatan membawa HP, temuan lainnya dalam pemantauan UN yakni peserta yang masih mengobrol dengan peserta lainnya. Ini ditemukan saat pemantauan di SMAN 1 Bangli, demikian juga di jenjang SMK ditemukan di SMKN 1 Denpasar dan SMKN 5 Denpasar. Mengobrol saat ujian bisa membuat peserta ujian menjadi tidak fokus. “Meski soal mereka berbeda-beda, namun mengobrol saat ujian bisa menganggu konsentrasi. Meski mengobrol bukan untuk kerjasama, namun kami harapkan tidak terjadi lagi tahun-tahun berikutnya,” imbuh Umar.

Sementara itu, yang digolongkan sebagai temuan minor yakni tidak tersedianya genset sebagai antisipasi pemadaman listrik yang ditemukan di SMAN 1 Kuta Utara, sempat terjadi gangguan server di SMAN 1 Bangli namun berhasil diatasi, tidak tersedianya help desk di SMAN 1 Sukawati Gianyar, ruang ujian yang tidak dilengkapi informasi peserta dan denah tempat peserta di SMAN 2 Klungkung dan tidak pernah dikunjungi oleh panitia UN Provinsi dikeluhkan oleh SLB Klungkung.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali yang baru dilantik, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, menerima masukan Perwakilan ORI Provinsi Bali dan akan menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan UN tahun-tahun mendatang. “Akan menjadi bahan evaluasi kami dan semoga ke depannya bisa lebih baik,” katanya.

Ditambahkan oleh Sekretaris Disdik Bali, I Ketut Sudarma, tahun 2019 Disdik Provinsi Bali akan menambah kebutuhan komputer untuk menunjang pelaksanaan UN. Penambahan komputer akan dilakukan sekitar 18 persen. “Kebutuhan komputer di sekolah SMA/SMK negeri masih ada kekurangan sekitar 18 persen. Tahun ini dianggarkan hal tersebut, sehingga sarana untuk UN bisa nambah. Namun demikian, penambahan ini bukan lantas menjadi satu sesi ujian. UN tetap sampai tiga sesi, karena dimungkinkan dalam juknis,” tandasnya. *ind

Komentar