nusabali

Diduga Soal Asmara Sesama Jenis

  • www.nusabali.com-diduga-soal-asmara-sesama-jenis

Polisi periksa pria terakhir yang komunikasi dengan korban mayat dalam koper

SURABAYA, NusaBali

Dugaan motif pembunuhan Budi Hartanto (28), mayat dalam koper, semakin mengerucut. Sebelumnya polisi menduga ada tiga motif pelaku dalam pembunuhan ini. Polisi menduga kuat motif pembunuhan terkait soal asmara sesama jenis.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan sebelumnya polisi menduga pembunuhan itu terkait motif ekonomi, perampokan, dan asmara. Namun kini Barung mengatakan dugaan motifnya semakin mengerucut ke asmara korban mayat dalam koper.

"Sekarang kita kerucutkan kembali. Dari 14 saksi yang sudah kita periksa, kita masuk pada hal yang berkaitan dengan asmara," lanjut Barung.

Pihaknya menduga korban memiliki orientasi seks yang berbeda. "Ada beberapa hal yang harus kita dalami dari penyidik berkaitan dengan orientasi seks yang berbeda dari yang lainnya," imbuhnya.

Saat ditegaskan apa korban ada kecenderungan memiliki hubungan seks sesama jenis, Barung belum bisa menyimpulkan, tapi mengarah ke sana. "Ke arah situ ya," tandasnya.

Terkait hal itu, polisi meminta keterangan seorang saksi yang terakhir kali berkomunikasi dengan Budi. Hal itu diketahui dari jejak digital handphone korban. Pria itu berinisial IS. Dalam pemeriksaan, IS mengaku berkenalan dengan korban melalui media sosial. Mereka kemudian secara intens berkomunikasi, baik melalui handphone maupun bertemu langsung.

"Sekarang IS sudah diamankan," kata Kapolresta Blitar AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4) seperti dilansir detik.

Dalam pemeriksaan diketahui IS dan Budi akan melangsungkan pertemuan pada Selasa (2/4) malam. Padahal sebagian jasad Budi ditemukan dalam koper di wilayah Blitar pada Rabu (3/4) pagi.

Sementara itu Polisi kembali menyisir lokasi penemuan mayat dalam koper. Selama satu jam penyisiran, Satreskrim Polresta Blitar belum berhasil menemukan bagian kepala Budi.

Tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Jatanras Polda Jatim mengkonsentrasikan penyelidikan mayat dalam koper di Kediri. Diduga, Blitar hanya sebagai lokasi pembuangan sebagian tubuh Budi Hartanto saja. Jika diperhatikan, rentang waktu Budi tidak merespon komunikasi di HP dengan waktu penemuan mayat dalam koper, sekitar 7 jam.

Berdasarkan keterangan salah satu muridnya, Budi tidak merespon chating di grup whatssap tarinya Selasa (2/4) sekitar pukul 23.00 wib. Sedangkan warga Blitar menemukan mayat dalam koper yang berisi bagian tubuh Budi, Rabu (3/4) sekitar pukul 07.00 wib.

Kemungkinan aksi pembunuhan dan mutilasi terjadi di Kediri. Apalagi, jarak antara rumah duka dengan lokasi ditemukan mayat dalam koper lebih 5 km. "Kita menduga bahwa Blitar kota hanyalah tempat pembuangan. Eksekusi bukan ditempat itu," kata Frans Barung Mangera.

Hingga kemarin, setidaknya sudah sebanyak 17 saksi diminta keterangannya. Mereka terdiri anggota keluarga, teman dekat korban dan teman korban yang kenal lewat media sosial. *

Komentar