Atlet Bali Gagal Raih Emas
Kejuaraan Panjat Tebing Singapura Open
DENPASAR, NusaBali
Atlet panjat tebing Bali gagal mempersembahkan medali emas pada Kejuaraan Panjat Tebing Singapura Open, di Universitas Manajemen Singapura, yang berakhir Minggu (13/1) malam. Dari empat atlet yang ke final, hanya mampu meraih dua perak dan satu perunggu.
"Dua perak dipersembahkan Temi Teli Lasa di nomor open man dan Himalaya di nomor novice man, sementara Dianthy Kumara Putri pulang membawa perunggu di nomor novice women," ucap Ketua Umum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudiatmika, Senin (14/1).
Sedangkan atlet Bali yang sebelumnya diandalkan meraih medali Nadya Putri Virgita di nomor open woman justru tercecer di peringkat 6. Nadya gagal meraih medali setelah kandas di final.
“Satu lagi Ni Made Dia Widiantari Putri yang turun di nomor Under 17 Tahun (U-17) gagal di fase penyisihan," tegas Yudiatmika.
Meski kandas di final, kata Yudiatmokan, pengalaman tersebut dapat dijadikan modal positif. Mereka siap kerja keras lagi menyambut Pra PON. Mereka sadar level kejuaraan itu memang internasional. Sebab Singapore Management University Open itu dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
Jadi ini bagus untuk mengukur kemampuan bagi Temi Teli Lasa dan Nadya Putri Virgita yang peraih emas di PON Jabar. Sedangkan dua rekannya lagi generasi atlet selanjutnya untuk Bali, yakni Himalaya dan Dianthy Kumara Putri.
Yudiatmika, yang juga Wakil Sekretaris I KONI Bali itu menambahkan, yang menjadi catatan setelah turun di Singapura Open adalah peningkatan latihan. Sebab targetnya dalam Pra PON untuk lolos ke PON Papua dan meraih medali pada PON 2020 itu.
"Selain menggeber TC, akan memperbanyak try out lagi pada tahun 2019. Sehingga pada Pra PON, atlet panjat tebing Bali benar-benar siap nantinya," kata Yudiatmika. *dek
Atlet panjat tebing Bali gagal mempersembahkan medali emas pada Kejuaraan Panjat Tebing Singapura Open, di Universitas Manajemen Singapura, yang berakhir Minggu (13/1) malam. Dari empat atlet yang ke final, hanya mampu meraih dua perak dan satu perunggu.
"Dua perak dipersembahkan Temi Teli Lasa di nomor open man dan Himalaya di nomor novice man, sementara Dianthy Kumara Putri pulang membawa perunggu di nomor novice women," ucap Ketua Umum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudiatmika, Senin (14/1).
Sedangkan atlet Bali yang sebelumnya diandalkan meraih medali Nadya Putri Virgita di nomor open woman justru tercecer di peringkat 6. Nadya gagal meraih medali setelah kandas di final.
“Satu lagi Ni Made Dia Widiantari Putri yang turun di nomor Under 17 Tahun (U-17) gagal di fase penyisihan," tegas Yudiatmika.
Meski kandas di final, kata Yudiatmokan, pengalaman tersebut dapat dijadikan modal positif. Mereka siap kerja keras lagi menyambut Pra PON. Mereka sadar level kejuaraan itu memang internasional. Sebab Singapore Management University Open itu dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
Jadi ini bagus untuk mengukur kemampuan bagi Temi Teli Lasa dan Nadya Putri Virgita yang peraih emas di PON Jabar. Sedangkan dua rekannya lagi generasi atlet selanjutnya untuk Bali, yakni Himalaya dan Dianthy Kumara Putri.
Yudiatmika, yang juga Wakil Sekretaris I KONI Bali itu menambahkan, yang menjadi catatan setelah turun di Singapura Open adalah peningkatan latihan. Sebab targetnya dalam Pra PON untuk lolos ke PON Papua dan meraih medali pada PON 2020 itu.
"Selain menggeber TC, akan memperbanyak try out lagi pada tahun 2019. Sehingga pada Pra PON, atlet panjat tebing Bali benar-benar siap nantinya," kata Yudiatmika. *dek
Komentar