Buleleng Ikuti Semua Cabor di Porprov 2019
Kontingen Kabupaten Buleleng memastikan mengikuti semua cabang olahraga yang dipertandingkan pada Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan.
SINGARAJA, NusaBali
Yakni, 39 cabor, termasuk dua cabor baru yongmoodo dan catur gadjah."Istilahnya kami sapu bersih semua cabor dengan mengikuti semuanya. Dengan harapan ada peluang meraih lebih banyak medali emas," ucap Ketua Umum KONI Buleleng, Nyoman Artha Widnyana, Minggu (13/1).
Meski mengikuti semua cabor, namun kategori atau nomor yang dipertandingkan di semua cabor belum dapat dipastikan diikuti semua. Sebab masih melihat kemampuan atletnya. Dan, yang paling penting juga melihat potensi meraih medali atau tidak.
"Apalagi nomor yang dipertandingkan apa saja kan belum dipastikan oleh panitia induk Porprov, karena masih menyesuaikan dengan nomor di PON Papua," kata Artha Widnyana.
Menurutnya, apalagi masing-masing cabor berbeda batasan umurnya. Ada regulasi tanpa batasan umur, ada juga umurnya dibatasi di beberapa cabor tertentu.
"Yang jelas atlet bayangan kami akan tes fisik pada 26-27 Januari ini. Rencana tes fisik dua kali. Dan, lalu pada April tes fisik lagi," tegas Artha Widnyana.
Selanjutnya, kata Widnyana, begitu terbentuk tim definitif, nanti pada bulan Juli kembali dilakukan tes fisik. Tes fisik ini khusus bagi atlet definitif sebagai persiapan akhir sebelum turun di Porprov.
Artha Widnyana pun menegaskan, optimisme Buleleng tetap tinggi karena didukung faktor anggaran dari Pemerintah Kabupaten, yang selama ini selalu mendukung penuh pengurus KONI. Meski didukung anggaran, kata Widnyana, pihaknya tetap selektif mengirim atlet, dengan mengutamakan kualitas bukan kuantitas.
"Kami ingin meningkatkan uang saku, uang sentralisasi dan sejenisnya. Makanya selektif juga mau ngirim atlet," jelas Artha Widnyana.
Bahkan reward juga dirancang meningkat. Sebagai upaya memotivasi atlet agar maksimal saat tampil dalam memburu medali. Mengingat, KONI Kabupaten Buleleng bertekad ingin kembali ke posisi 3 besar Porprov. *dek
Meski mengikuti semua cabor, namun kategori atau nomor yang dipertandingkan di semua cabor belum dapat dipastikan diikuti semua. Sebab masih melihat kemampuan atletnya. Dan, yang paling penting juga melihat potensi meraih medali atau tidak.
"Apalagi nomor yang dipertandingkan apa saja kan belum dipastikan oleh panitia induk Porprov, karena masih menyesuaikan dengan nomor di PON Papua," kata Artha Widnyana.
Menurutnya, apalagi masing-masing cabor berbeda batasan umurnya. Ada regulasi tanpa batasan umur, ada juga umurnya dibatasi di beberapa cabor tertentu.
"Yang jelas atlet bayangan kami akan tes fisik pada 26-27 Januari ini. Rencana tes fisik dua kali. Dan, lalu pada April tes fisik lagi," tegas Artha Widnyana.
Selanjutnya, kata Widnyana, begitu terbentuk tim definitif, nanti pada bulan Juli kembali dilakukan tes fisik. Tes fisik ini khusus bagi atlet definitif sebagai persiapan akhir sebelum turun di Porprov.
Artha Widnyana pun menegaskan, optimisme Buleleng tetap tinggi karena didukung faktor anggaran dari Pemerintah Kabupaten, yang selama ini selalu mendukung penuh pengurus KONI. Meski didukung anggaran, kata Widnyana, pihaknya tetap selektif mengirim atlet, dengan mengutamakan kualitas bukan kuantitas.
"Kami ingin meningkatkan uang saku, uang sentralisasi dan sejenisnya. Makanya selektif juga mau ngirim atlet," jelas Artha Widnyana.
Bahkan reward juga dirancang meningkat. Sebagai upaya memotivasi atlet agar maksimal saat tampil dalam memburu medali. Mengingat, KONI Kabupaten Buleleng bertekad ingin kembali ke posisi 3 besar Porprov. *dek
Komentar