nusabali

Mega Ingin Pemuda Jadi Pemimpin Bukan Buat Hoax

  • www.nusabali.com-mega-ingin-pemuda-jadi-pemimpin-bukan-buat-hoax

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, melakukan dialog dengan tokoh dan kaum pemuda dalam menyambut HUT PDIP ke-46.

JAKARTA, NusaBali

Di hadapan milenial, Megawati ingin pemuda memiliki jiwa pemimpin. "Saya ingin anak muda punya sikap, kita sebagai bangsa punya tradisi yang luar biasa. Pemuda harus punya jiwa pemimpin, untuk apa menyebar kebencian. Saya bilang anak muda sekarang cengeng, buat apa bikin hoax? Bully?" kata Megawati di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1).

Megawati juga menceritakan masa kecilnya saat menjadi seorang anak Presiden RI pertama Soekarno. Dia mengingat, ketika itu Ayahnya memintanya untuk selalu berkain dan tersenyum di muka umum.

"Itu saya disuruh berkain terus, beliau (bapak Soekarno) bilang kalau sedang di muka umum, apapun kesedihan kamu, tetap tersenyum," kata Mega mengenang masa kecilnya.

Kegiatan ‘Bu Mega Bertutur’ dipandu oleh pembawa acara, Tamara Geraldine. Mantan model dan pemain sinetron yang saat ini menjadi caleg PDIP itu, membuka acara dengan mempersilakan pemain sinetron yang juga caleg, Ine Febriyanti, untuk membacakan puisi.

Ine yang mengenakan baju putih dan celana panjang warna krem, tampil membacakan puisi karya Soekarno, bertajuk ‘Aku Melihat Indonesia’. Para hadirin tampak konsentrasi menikmati baik-baik puisi yang dicantumkan Ine. Tamara Geraldine, kemudian meminta tiga orang hadirin mengajukan tiga pertanyaan secara bergiliran, untuk memancing Megawati bercerita soal pengalaman dan perjuangannya.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang juga hadir di acara tersebut berharap dialog kaum milenial dengan Megawati bisa menjadi pendidikan politik bagi generasi muda. "Ini bagian proses pendidikan poltik bagi generasi muda kita," tambahnya dilansir detik.com.

Hasto mengatakan dialog ini juga akan membahas perjalanan politik PDIP mulai dari awal berdiri hingga sekarang. Megawati, kata hasto juga akan menceritakan bagaimana memperjuangkan partai di tengah kekuatan otoriter. *ant

Komentar