nusabali

Kerugian Tembus 15 Miliar, Semua Pedagang Menangis Histeris

  • www.nusabali.com-kerugian-tembus-15-miliar-semua-pedagang-menangis-histeris

Barang dagangan yang hangus terbakar di Pasar Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar rata-rata disetok sejak sepekan lalu untuk dijual menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan

Pasar Desa Bona Ludes Terbakar, Seluruh Kios dan Barang Dagangan Milik 54 Pedagang Hangus


GIANYAR, NusaBali
Pasar Desa milik Desa Pakraman Bona di Banjar Praja Mukti, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ludes terbakar, Selasa (18/12) dinihari. Seluruh bangunan berupa 24 kios dan satu los ukuran 40 meter x 10 meter yang ditempati 54 pedagang hangus. Tak satu pun barang dagangan selamat dari amukan api. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 15 miliar.

Bendesa Pakraman Bona, I Gusti Ngurah Yasa, menjelaskan musibah kebakaran pasar ini pertama kali diketahui oleh putranya, I Gusti Ngurah Eka, 27, Selasa dinihari sekitar pukul 01.15 Wita. Kala itu, IGN Eka pulang dari membeli nasi di Pasar Blahbatuh. Dia melihat api berkobar di bagian depan kios makanan milik Soimah, pedagang asal Negara, Jembrana yang tinggal di salah satu komplek perumahan kawas-an Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh.

Kios Soimah ini posisinya nomor 3 dari 12 kios yang menghadap ke sisi barat pasar. Api diduga muncul dari alat pendingin minuman, lanjut menyambar sejumlah tabung gas melon di dalam kios. Dalam sekejap, api mudah menyambar kios-kios lainnya hingga ke los pasar. Api dengan mudah melalap bangunan pasar, karena masih ada sejumlah tabung gas di kios lain yang tersambar si jago merah. Selain itu, barang dagangan dalam Pasar Desa Bona sebagian besar memang mudah ter-bakar, seperti bahan upakara, pakaian, peralatan rumah tangga berbahan kayu dan bambu.

Walhasil, seluruh 24 kios di Pasar Desa Bona ludes terbakar. Termasuk yang ludes terbakar adalah Kantor Koperasi Sari Sedana, yang menyimpan sejumlah jaminan kredit berupa sertifikat tanah dan BPKB.

“Begitu diberi tahu anak saya soal musibah kebakaran ini, saya langsung meluncur ke pasar. Saat saya tiba, api sudah membubung tinggi. Api tak bisa dipadamkan secara manual, hingga warga mengontak petugas Damkar Gianyar,” jelas IGN Yasa, Selasa kemarin.

Yasa menambahkan, karena saking besarnya kobaran api, para pedagang yang datang dan melihat langsung bagaimana barang dagangannya di pasar ludes, serentak menangis histeris. Warga yang tinggal di sebelah utara, belakang, dan sebelah selatan pasar juga gemetaran. Sebab, rumah-rumah mereka nyaris disambar api.

Petugas pemadam hars berjuang selama 4 jam untuk memadamkan api yang membakar Pasar Desa Bona. Menurut Yasa, petugas Damkar Gianyar mengerahkan 4 armada untuk menjinakkan api. Meski demikian, tidak ada satu barang pun yang bisa diselamatkan.

“Melihat api berkobar hebat, warga tentu memprioritaskan pertolongan agar api tak sampai membakar rumah-rumah penduduk di sekitar pasar. Kalau pasar dan isinya, mustahil bisa diamankan, karena kobaran api sangat besar,” tandas Yasa.

Sekadar dicatat, di sebelah utara Pasar Desa Bona ada rumah milik keluarga I Wayan Sudiarta, disusul di belakangnya rumah milik keluarga Made Puriasa, keluarga Ketut Jelih, keluarga Ketut Retig, dan keluarga Wayan Karang. Sedangkan di sebelah selatan pasar adalah rumah milik keluarga I Gusti Lanang Agung. Semua rumah ini selamat dari ambuk api. Hanya beberapa pohon daunnya hangus karena sambaran api.

Sementara, Kepala Pasar Desa Bona, Ketut Mardika, mengatakan kerugian material diperkirakan mencapai Rp 15 miliar. Menurut Mardika, kerugiaan cukup besar karena hampir semua pedagang menyetok barang dagangan sejak sepekan lalu, untuk dijual jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan nanti. Stok barang dagangan ini bisa mencapai empat kali lipat dari biasanya. “Yang mirism kebanyakan stok barang dibeli dengan uang pinjaman dan beberapa dari keuntungan berjualan sebelumnya,” beber Mardika.

Pasar Desa Bona sendiri dibangun tahun 2004 silam. Pasar yang dibangun d atas lahan seluas 16 are ini merupakan pasar hibah dari proyek Program Pengembangan Kecamatan (PPK), dengan angggaran sebesar Rp 520 juta.

Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra, beserta jajarannya sempat terjun ke lokasi kebakaran di Pasar desa Bona, Selasa siang pukul 11.00 Wita. Bupati Mahayastra terjun menjelang hadiri upacara palebon di Puri Ageng Blahbatuh. Bupati Mahayastra sempat mengumpulkan para pedagang korban kebakaran di Aula Kantor Desa Bona.

Kepada para pedagang, Bupati Mahayastra menjelaskan musibah ini harus dihadapi dengan tabah. Mahayastra pun berjanji pembangunan Pasar Desa Bona pasca terbakar akan dilakukan tahun 2019 dengan, menggunakan anggaran Tugas Perbantuan (TP) senilai Rp 6 miliar. “Saya minta para pedagang bersabar dulu,” ujar Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar ini.

Mahayastra mengaku telah berkoordinasi dengan Bendesa Pakraman Bona, IGN Yasa, untuk merelokasi para pedagang ke Wantilan Pura Desa, sembari menunggu pembangunan pasar baru tahun 2019. Untuk meringankan beban jelang Hari Raya Galungan, Bupati Mahayastra memberikan bantuan uang duka masing-masing Rp 1 juta kepada 54 pedagang korban kebakaran.

Di sisi lain, petugas kepolisian masih menyelidiki musibah terbakarnya Pasar Desa Bona. Polisi juga sudah memasang police line. Selasa siang sekitar pukul 12.00 Wita, petugas Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar juga sudah terjun untuk mendalami kasus ini. “Semua masih dalam penyelidikan,” ujar Kapolsek Blahbatuh, Kompol Dwikora.

Sementara itu, pedagang korban kebakaran di Pasar Desa Bona rata-rata mengalami kerugian cukup besar. Korban dengan kerugian terbesar adalah Jero Padma, 45. Pedagang asal Desa Tegaltugu, Kecamatan Gianyar yang menikah ke Desa Bona ini menderita kerugian mencapai Rp 700 juta.

Ditemui NusaBali di lokasi kebakaran, Selasa kemarin, Jero Padma mengaku sejak tiga hari terakhir diinya sudah menyetok barang dagangan untuk dijual jelang Hari Raya Galungan. Barang dagangan ini senilai total Rp 700 juta. “Saya dan keluarga tak punya firasat apa pun sebelum akan menerima musibah begini,” keluh  istri dari IGN Dwi Putra ini. Menurut Jero Padma, dirinya kini tak punya tempat berjualan lagi. Dulu dia punya tempat jualan di Pasar Umum Gianyar, namun itu telah disewakan. *lsa,nvi

Komentar