nusabali

Dinas LHK Siapkan 10 STO

  • www.nusabali.com-dinas-lhk-siapkan-10-sto

Sampah Kiriman Terus Serbu Sejumlah Pantai di Badung

MANGUPURA, NusaBali
Sejumlah objek wisata pantai yang terletak di wilayah Kabupaten Badung saat ini mendapat perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung. Pasalnya, sejumlah pantai yang banyak dikunjungi wisatawan kini terdampak sampah kiriman. Untuk menangani persoalan sampah ini, pihak Dinas LHK mengerahkan ratusan personel unit reaksi cepat (URC) dan menyediakan sebanyak 10 titik stop over (STO) alias tempat penampungan sampah sementara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, mengungkapkan persoalan sampah sampai saat ini menjadi momok dan perhatian serius instansi yang dipimpinnya. Pasalnya, sejumlah pantai yang banyak dikunjungi wisatawan seperti Pantai Kuta, Pantai Legian, Pantai Seminyak, Pantai Berawa, dan pantai lainnya setiap hari masih terdapat sampah kiriman. Tumpukan sampah kiriman itu tentu menjadi pemandangan yang merusak keindahan pantai.

“Sampai saat ini, sampah-sampah ini masih terus berdatangan. Sampah berupa kayu ini terdampar di sejumlah pantai. Tentunya sangat merusak keindahan pantai. Makanya kami dari Dinas LHK terus berupaya menanggulangi sampah itu setiap hari,” kata Merthawan, Senin (17/12) siang.

Diakuinya, langkah untuk menangani sampah kiriman ini adalah membentuk tim URC (unit reaksi cepat) dan tim lapangan. Tim yang beranggotakan ratusan orang ini menyisir sejumlah titik yang terjadi penumpukan sampah. Selain itu, untuk kebersihan dan keindahan pemandangan, telah dibuatkan sejumlah stop over (STO). Setidaknya ada 10 STO yang dibuat selama masa pembersihan sampah kiriman tersebut, yakni STO Parerenan, STO Canggu, di Pantai Berawa terdapat dua STO, STO Balawista Kudeta, STO Balawista BMKG, STO Balawista Padma, STO Gerbang Legian,  STO Campung, dan STO Setra Kuta. “Bahkan, saat ini tim URC kami masih melakukan pemetaan di kawasan Pantai Jimbaran, dan melihat dampak dari sampah kiriman. Kita tentunya terus melakukan evaluasi ke depannya,” urainya.

Merthawan mengaku tim URC dan tim lapangannya terus standby untuk melakukan penanganan terhadap sampah kiriman tiap pagi. Dia juga menyebut sampah berupa ranting dan batang kayu itu masih terus berdatangan. “Intinya kami tetap siap siaga menyikapi sampah ini. Bukan hanya tim, tapi alat berat dikerahkan untuk memudahkan proses pembersihan,” tuturnya. *dar

Komentar