nusabali

Rangka Baja Gedung Balai Budaya Badung Ambruk

  • www.nusabali.com-rangka-baja-gedung-balai-budaya-badung-ambruk

Sebuah rangka atap berbahan baja (kremona) di proyek pembangunan Balai Budaya Graha Mangu Mandala di kompleks Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, ambruk pada, Rabu (12/12) lalu.

MANGUPURA, NusaBali
Akibat musibah tersebut, empat orang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena menderita luka-luka.  Menurut informasi yang berhasil dihimpun, Jumat (14/12) kemarin, robohnya rangka baja terjadi pada, Rabu pukul 10.00 WITA. Rangka baja yang hendak dipasang tiba-tiba jatuh dan menimpa crane yang tepat berada di bawahnya. Crane pun rusak parah pada bagian bodi. Syukurlah tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Meski begitu, pihaknya tak mengetahui secara detail kejadiannya. “Iya, ada rangka baja jatuh dan kebetulan menimpa crane. Tapi semuanya sudah kembali normal. Ibaratnya kalau kita bangun rumah, satu kayu jatuh kan biasa. Ini juga begitu, ada rangka baja jatuh. Namanya juga manusia bisa salah,” kata dia.

“Tapi tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Begitu juga tidak ada kerugian secara materi, karena semua sudah diasuransikan oleh pihak rekanan,” imbuhnya.

Walau saat ini semua sudah tertangani dengan baik, dan proyek sudah kembali berjalan normal, Surya Suamba menegaskan, kejadian ini akan tetap menjadi pembelajaran. Dengan begitu, seluruh pekerja melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. “Mudah-mudahan kedepannya tidak terjadi lagi seperti ini,” harapnya.

Pada bagian, Kabag Humas Setda Badung, Putu Ngurah Thomas Yuniarta, turut membenarkan kejadian tersebut. Juru bicara Bupati Badung ini, menjelaskan instansi terkait dalam hal ini Dinas PUPR telah melaporkan kejadian tersebut kepada Bupati. “Bapak Bupati sudah menerima laporan dan semua sudah diselesaikan. Kabar yang saya terima proyek sudah kembali normal,” akunya.

“Malahan yang saya dengar, empat pekerja yang mengalami luka-luka sudah mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit dan kondisinya sudah membaik, malah ada yang sudah diperbolehkan pulang,” ungkap mantan Camat Abiansemal itu. Informasi yang beredar sore kemarin sebanyak 3 pekerja proyek luka-luka yang dirawat di RS Mangusada di Kelurahan Kapal, Mengwi, Badung sudah diperbolehkan pulang. Sementara satu orang lagi masih jalani perawatan di RS Sanglah Denpasar. Direktur Utama RS Mangusada Badung, dr I Nyoman Gunarta, saat dikonfirmasi, kemarin tak mau berkomentar terkait pasien luka-luka yang dirawat. “Konfirmasi ke Kabar Humas Pemkab Badung saja,” katanya singkat.

Pada bagian lain, Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata, tak banyak memberikan komentar perihal kejadian tersebut. Dia hanya meminta supaya instansi terkait untuk terus mengawasi seluruh proyek yang sedang dikerjakan. “Kami pun akan ikut mengawasi, karena dewan juga punya kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah,” katanya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Badung ini berharap kasus ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. “Kalau dipandang perlu biar nanti Komisi II yang menindaklanjuti dengan memanggil pihak rekanan,” tegasnya.

Untuk diketahui, Pembangunan gedung balai budaya (Graha Mangu Mandala) dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur (TJS). Pagu anggaran proyek ini kurang lebih Rp 336 miliar, namun oleh pihak rekanan ditawar Rp 317 miliar. Proyek ini berdiri di lahan seluas 4 hektare dengan total luas bangunan gedung kurang lebih 1,8 hektare. Ditarget proyek selesai pada tahun 2019 mendatang.

Sesuai perencanaan awal, gedung ini didesain bisa menampung sekitar 2.600 penonton. Selain itu juga dilengkapi piranti pendukung lainnya seperti LED, sound system dan lighting yang berstandar internasional.

Wacana pembangunan gedung balai budaya pun sebetulnya sudah muncul sejak saat era Bupati Badung ke-11, AA Gde Agung. Namun, baru pada era Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, pembangunannya terealisasi. Pemkab Badung berharap masyarakat, para seniman, dan sekaa teruna teruni di Gumi Keris bisa memanfaatkan gedung balai budaya untuk berekspresi dan berkreasi. *asa

Komentar