nusabali

Era Milenial, Wartawan Dituntut Jaga Marwah dan Kode Etik

  • www.nusabali.com-era-milenial-wartawan-dituntut-jaga-marwah-dan-kode-etik

Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Buleleng periode 2018-2021 di bawah kepemimpinan Putu Ngurah Aswibawan resmi dilantik oleh Ketua PWI Bali, IGMB Dwikora Putra, Jumat (30/11), di Gedung Laksmi Graha Buleleng.

Pengurus PWI Buleleng 2018-2021 Dilantik

SINGARAJA, NusaBali
Wartawan yang berjuang di era milenial ini pun ditekankan tetap menjaga marwah serta kode etik kewartawanan. Dwikora dalam sambutannya menjelaskan, wartawan di masing-masing media saat ini memiliki tantangan terbesar soal profesionalisme dan kemandirian di era digital. Dengan keterbukaan informasi di berbagai media sosial menjadi ancaman tersendiri bagai wartawan. Wartawan saat ini tak lagi menjadi satu-satunya penyampai informasi yang ditunggu-tunggu masyarakat dengan keterbukaan informasi berbasis digital saat ini.

“Tantangan terbesar di era milenial ini adalah informasi digital, yang dengan mudah dan secepat kilat dapat diakses masyarakat. Untuk menghadapi tantangan itu tetaplah jaga marwah, kode etik kewartawanan dan undang-undang pers,” ungkap Dwikora.

Dalam kesempatan yang sama juga digelar acara sarasehan regional yang bertajuk profesionalisme dan kemandirian pers, dengan menghadirkan tiga narasumber, yakni, Sekda Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, Rektor Unipas, Gede Made Metera dan Sekretaris PWI Bali, Imanuel Dewata Oja.

Sekda Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, mengingatkan bahwa pers yang profesional dan mandiri tak hanya memberikan informasi kepada publik dan mengkritisi saja, tetapi juga ikut bertanggungjawab dalam proses pembangunan nasional. Dalam kesempatan itu Sekda Puspaka yang mewakili Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana pun mengaku mendukung PWI sepenuhnya untuk meningkatkan kompetensi, sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah yang terjalin bagus selama ini dengan pers.

“Sehingga bagaimana nantinya wartawan tetap pada jalur profesi yaitu menginformasikan yang positif di samping pula terus mengkritisi jalannya proses pembangunan di Kabupaten Buleleng,” kata Puspaka.*k23

Komentar