nusabali

10 Pemain Timnas Singkirkan UEA

  • www.nusabali.com-10-pemain-timnas-singkirkan-uea

Permainan habis-habisan dan kejutan yang dijanjikan Timnas Indonesia pada laga pamungkas Grup A Piala AFF U-19 terbukti.

Indonesia U-19 Hadapi Jepang di Perempatfinal

JAKARTA, NusaBali
Tim Garuda Nusantara berhasil mengalahkan Timnas Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor tipis 1-0. Hebatnya, kemenangan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10) malam, diraih oleh 10 pemain.

Hampir sepanjang babak II Timnas bermain dengan 10 pemain setelah kapten Timnas Nur Hidayat mendapat kartu merah di menit ke-53. Namun perjuangan gila-gilaan Timnas membuat gol yang dicetak Witan Sulaiman pada menit ke-23 gagal dibalas oleh UEA.

Tiga poin itu membuat Indonesia berhasil melaju ke perempat final. “Kerja keras luar biasa dari para pemain. Kami berlaga dengan 10 orang selama lebih dari 30 menit dan bisa melewati dengan baik pertandingan penting ini,” ujar pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri usai pertandingan mendebarkan tersebut.

Indonesia lolos sebagai peringkat kedua Grup A, di bawah Qatar yang unggul agresivitas head to head. Sebenarnya Qatar, UEA, dan Indonesia sama-sama meraih poin enam di klasemen Grup A. Namun, Qatar memiliki jumlah gol terbanyak head to head atau ketika saling bertanding dengan ketiga tim berpoin identik tersebut dengan tujuh gol, sementara Indonesia membuat enam gol, dan UEA dua gol.

Di perempat final, Indonesia akan menghadapi juara Grup B sekaligus kampiun Piala U-19 Asia tahun 2016, Jepang pada Minggu (28/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Kegemilangan di fase grup pun diyakini Indra Sjafri dapat meningkatkan mentalitas bertanding skuatnya di fase delapan besar. “Saya pikir kemenangan ini membuat pemain semakin termotivasi di perempat final,” kata pelatih asal Sumatera Barat, tersebut.

Sementara terkait kartu merah yang diterima bek sekaligus kapten Nurhidayat, Indra tidak mempermasalahkannya. Menurut dia, apa yang dilakukan oleh Nurhidayat, bek klub Liga 1 Indonesia Bhayangkara FC, bukanlah kesalahan, melainkan sikap bak pahlawan.

“Dia menerima kartu merah karena berjuang untuk Indonesia. Semua pemain sudah berjuang, tidak ada pemain yang salah. Kalau pun salah, itu menjadi evaluasi untuk diperbaiki,” tutur Indra.

Dikeluarkannya Nurhidayat membuat Indra Sjafri harus memasukkan pemain belakang Indra Mustafa. Konsekuensinya, satu pemain depan dikeluarkan, dan pilihannnya jatuh pada Saddil Ramdani. “Sebelum diganti, Saddil sudah melakukan tiga kali kesalahan, sementara pemain serang lain Egy Maulana masih dalam kondisi yang bagus. Itu murni keputusan saya tanpa sempat bertanya ke asisten,” kata Indra.

Menurut mantan pelatih Bali United, ini dirinya dan pelatih sebelumnya tidak memperkirakan pemainnya dikartu merah dan karenanya tidak merencanakan strategi pergantian pemain untuk kondisi itu. “Saya mengambil risiko karena mau tak mau harus mengurangi pemain demi bek tengah kami yang dihukum kartu merah,” tutur dia.

Keputusan Indra untuk memasukkan Indra Mustafa ternyata berbuah manis. Timnas U-19 Indonesia berhasil bertahan dengan baik dari gempuran para pemain UEA. Penampilan Indra Mustafa pun mendapat pujian dari Indra Sjafri. Menurut dia, bek Persib Bandung itu sukses menunjukkan kualitasnya. “Indra bermain sesuai instruksi. Memang ada satu kekeliruan, tetapi mungkin karena dia baru beradaptasi dengan pertandingan. Setelah itu dia bermanfaat bagi tim,” tutur dia. *ant

Komentar