Dinkes Tabanan Bantu Obat untuk Warga Binaan Lapas
Dinas Kesehatan Tabanan membantu obat-obatan sesuai dengan proposal yang diajukan pihak Lapas Kelas II B, menyusul habisnya persediaan obat di lapas tersebut.
TABANAN, NusaBali
Bahkan obat-obatan tersebut sudah bisa diambil. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika membenarkan adanya koordinasi dari lapas untuk pengadaan obat-obatan. “Proposal sudah kami terima. Kami pihak dinkes pasti membantu. Dan obat-obatan sudah disiapkan sesuai proposal, tinggal diambil oleh pihak lapas,” ujarnya, Rabu (29/8).
Dikatakannya, Dinas Kesehatan Tabanan siap membantu mengatasi kekurangan obat-obatan di lapas. Apalagi warga binaan di Lapas Tabanan juga warga Tabanan. Asalkan pengadaan obat sesuai dengan prosedur yang ada dan sesuai dengan ketersediaan di gudang farmasi Dinas Kesehatan. “Warga binaan juga berhak mendapat pelayanan kesehatan, tentu harus dibantu,” tandasnya.
Sebelumnya Kalapas Kelas II B Tabanan I Putu Murdiana mengatakan, anggaran obat yang didapat dari pusat sebesar Rp 5 juta. Anggaran tersebut sudah dicairkan. Tahap pertama sudah dicairkan sebesar Rp 2,5 juta pada Januari 2018. Sementara tahap kedua sudah dicairkan Rp 2,5 juta pada Maret.
“Namun pada bulan Juli stok obat kami sudah habis. Sementara jumlah penghuni yang sakit meningkat karena cuaca,” ujarnya, Senin (20/8).
Murdiana menjelaskan anggaran obat-obatan dari pusat didapat hanya Rp 5 juta per tahun. Jika dibagi anggaran tersebut per bulan sebesar Rp 416.666 ribu. Sementara saat ini jumlah narapidana di Tabanan sebanyak 146 orang. “Jadi per orang hanya dapat jatah Rp 2.853,” ungkapnya. *de
Bahkan obat-obatan tersebut sudah bisa diambil. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika membenarkan adanya koordinasi dari lapas untuk pengadaan obat-obatan. “Proposal sudah kami terima. Kami pihak dinkes pasti membantu. Dan obat-obatan sudah disiapkan sesuai proposal, tinggal diambil oleh pihak lapas,” ujarnya, Rabu (29/8).
Dikatakannya, Dinas Kesehatan Tabanan siap membantu mengatasi kekurangan obat-obatan di lapas. Apalagi warga binaan di Lapas Tabanan juga warga Tabanan. Asalkan pengadaan obat sesuai dengan prosedur yang ada dan sesuai dengan ketersediaan di gudang farmasi Dinas Kesehatan. “Warga binaan juga berhak mendapat pelayanan kesehatan, tentu harus dibantu,” tandasnya.
Sebelumnya Kalapas Kelas II B Tabanan I Putu Murdiana mengatakan, anggaran obat yang didapat dari pusat sebesar Rp 5 juta. Anggaran tersebut sudah dicairkan. Tahap pertama sudah dicairkan sebesar Rp 2,5 juta pada Januari 2018. Sementara tahap kedua sudah dicairkan Rp 2,5 juta pada Maret.
“Namun pada bulan Juli stok obat kami sudah habis. Sementara jumlah penghuni yang sakit meningkat karena cuaca,” ujarnya, Senin (20/8).
Murdiana menjelaskan anggaran obat-obatan dari pusat didapat hanya Rp 5 juta per tahun. Jika dibagi anggaran tersebut per bulan sebesar Rp 416.666 ribu. Sementara saat ini jumlah narapidana di Tabanan sebanyak 146 orang. “Jadi per orang hanya dapat jatah Rp 2.853,” ungkapnya. *de
Komentar