PT HMG Urus Izin Pabrik Sampah Plastik
Untuk mengolah sampah plastik agar bisa jadi produk berguna, di Kabupaten Tabanan akan dibangun pabrik pengolahan sampah plastik. Saat ini, pihak prbrik, PT Hasura Mitra Gemilang HMG) sedang mengurus izin prinsip dan tata ruang untuk pabrik itu di Dinas Perizinan.
TABANAN, NusaBali
Jika sudah lengkap maka rencana pembangunan akan dilakukan September 2018. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan Anak Agung Raka Icwara menjelaskan, pembangunan pabrik pengolahan sampah plastik di Tabanan adalah keinginan pihak ketiga sendiri yakni PT Hasura Mitra Gemilang. "Dipilih di Tabanan karena jarak kota berada di tengah-tengah sehingga mempermudah mencari bahan baku dengan jumlah banyak," ujarnya, Senin (2/7).
Kata dia, pabrik pengolahan sampah plastik akan dibangun seluas 20 meter x 24 meter di Desa Cepaka, Kecamatan Kediri. Rencana ini sangat disetujui Pemkab Tabanan. Sebab pengolahan ini sangat membantu dalam mengatasi sampah plastik yang saat ini menjadi momok masalah kebersihan.
Apalagi sekarang, semenjak pabrik pengolahan sampah plastik Emviro Palet tutup. Sampah plastik khususnya tas plastik di beberapa bank sampah atau BUMDes di Tabanan menumpuk karena sulit memasarkan. "Jadi dengan adanya pabrik ini kami setuju sekali karena semua jenis sampah plastik bisa ditampung," bebernya.
Untuk hasilnya, menurut Raka Icawara, selain bisa dijadikan produk-produk berbahan dasar plastik, sampah plastik yang diolah bisa menjadi bahan bangunan. Seperti dibuat kayu yang berbahan dasar plastik dengan sasaran hotel-hotel di Bali. "Konsepnya nanti plastik itu akan menyerupai kayu, dan pabrik ini sudah ada juga di Jakarta," tutur Icwara.
Kata Raka Icwara, pihak pabrik masih mengurus izin prinsip dan tata ruang di Dinas Perizinan. Setelah itu baru membahas Amdal atau UKL/UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. "Yang jelas sekarang masih proses kepengurusan izin," tegasnya.
Dirinya menambahkan, dibangunya pabrik yang difasilitasi DLH, PT Hasura Mitra Gemilang sudah bekerjasama dengan Perusahaan Dharma Santika (PPDS) dalam mengumpulkan bahan baku. Tentu di dalamnya akan dilibatkan BUMDes dan Bank Sampah. "Intinya kami wellcome, sebab cara ini salah satu untuk mengatasi sampah plastik. Masyarakat bisa dengan giat mengumpulkan sampah plastik karena akan dibeli oleh pabrik," tandasnya. *d
Jika sudah lengkap maka rencana pembangunan akan dilakukan September 2018. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan Anak Agung Raka Icwara menjelaskan, pembangunan pabrik pengolahan sampah plastik di Tabanan adalah keinginan pihak ketiga sendiri yakni PT Hasura Mitra Gemilang. "Dipilih di Tabanan karena jarak kota berada di tengah-tengah sehingga mempermudah mencari bahan baku dengan jumlah banyak," ujarnya, Senin (2/7).
Kata dia, pabrik pengolahan sampah plastik akan dibangun seluas 20 meter x 24 meter di Desa Cepaka, Kecamatan Kediri. Rencana ini sangat disetujui Pemkab Tabanan. Sebab pengolahan ini sangat membantu dalam mengatasi sampah plastik yang saat ini menjadi momok masalah kebersihan.
Apalagi sekarang, semenjak pabrik pengolahan sampah plastik Emviro Palet tutup. Sampah plastik khususnya tas plastik di beberapa bank sampah atau BUMDes di Tabanan menumpuk karena sulit memasarkan. "Jadi dengan adanya pabrik ini kami setuju sekali karena semua jenis sampah plastik bisa ditampung," bebernya.
Untuk hasilnya, menurut Raka Icawara, selain bisa dijadikan produk-produk berbahan dasar plastik, sampah plastik yang diolah bisa menjadi bahan bangunan. Seperti dibuat kayu yang berbahan dasar plastik dengan sasaran hotel-hotel di Bali. "Konsepnya nanti plastik itu akan menyerupai kayu, dan pabrik ini sudah ada juga di Jakarta," tutur Icwara.
Kata Raka Icwara, pihak pabrik masih mengurus izin prinsip dan tata ruang di Dinas Perizinan. Setelah itu baru membahas Amdal atau UKL/UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. "Yang jelas sekarang masih proses kepengurusan izin," tegasnya.
Dirinya menambahkan, dibangunya pabrik yang difasilitasi DLH, PT Hasura Mitra Gemilang sudah bekerjasama dengan Perusahaan Dharma Santika (PPDS) dalam mengumpulkan bahan baku. Tentu di dalamnya akan dilibatkan BUMDes dan Bank Sampah. "Intinya kami wellcome, sebab cara ini salah satu untuk mengatasi sampah plastik. Masyarakat bisa dengan giat mengumpulkan sampah plastik karena akan dibeli oleh pabrik," tandasnya. *d
Komentar