nusabali

Lagi, Ada Bayi Ditelantarkan Ortunya

  • www.nusabali.com-lagi-ada-bayi-ditelantarkan-ortunya

Saat ditemukan bayi laki-laki itu tanpa terbungkus kain apapun, dengan kondisi tali pusar yang masih menempel di tubuhnya.

Tergeletak di Teras Rumah Warga di Panjer, Denpasar 

DENPASAR, NusaBali
Belum genap sepekan, RSUP Sanglah, Denpasar kembali menerima kiriman bayi yang diduga ditelantarkan. Bayi berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan dalam kondisi sehat di depan teras rumah seorang warga bernama, Wayan Siryana, 45, di Jalan Waturenggong, Gang 10 Nomor 110 B, Panjer, Denpasar Selatan, Sabtu (12/3) pukul 04.00 Wita. Kuat dugaan, bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap kedua orangtuanya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, bayi malang itu pertamakali diketahui oleh Kadek Dwi Lestari,15, anak Wayan Siryana yang terbangun untuk buang air kecil sekitar pukul 04.00 Wita. Saat keluar kamar, tiba-tiba Lestari mendengar ada suara tangisan bayi dari teras depan rumahnya. Sontak saja, Lestari membangunkan ibunya, Ni Wayan Sri Setiawati yang sedang tertidur. Sri Setiawatilah yang kemudian menemukan bayi malang tersebut tergeletak di teras rumahnya.  

"Saat ditemukan bayi laki-laki itu tanpa terbungkus kain apapun, dengan kondisi tali pusar yang masih menempel di tubuhnya," beber sumber di kepolisian, Sabtu (12/3) sore. Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Hendi Septiadi membenarkan temuan bayi itu. Saat ini pihaknya sudah melakukan olah TKP dan juga menggali keterangan beberapa saksi, termasuk penemu bayi malang itu. "Kita sudah bergerak. Anggota buser sudah turun untuk melacak pelaku pembuang bayi," katanya singkat.

Bayi tersebut kemudian diantar ke RSUP Sanglah, Denpasar oleh warga sekitar pukul 07.54 Wita. “Kondisi bayi sehat, aktif, kuat dan normal saat diantar ke sini," terang Kasubbag Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyantha, di ruang humas, kemarin siang. 

Ditambahkan dr Nariyantha, bayi tersebut berusia 0 tahun (baru dilahirkan) dengan berat badan 2.800 gram dan panjang 49 centimeter, serta tali pusar bayi yang masih melekat. Hingga kemarin, bayi malang tersebut telah mendapatkan perawatan di IGD rumah sakit setempat, selanjutnya dipindahkan ke ruang perawatan Cempaka Bayi.

"Saat ini dilakukan perawatan, seperti perawatan tali pusar, memberikan kehangatan suhu badan bayi dan perawatan lainnya," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya akan memberikan perawatan terhadap kondisi bayi tersebut agar benar-benar sehat dan bisa dinyatakan pulang. Namun mengingat bayi tersebut tanpa keluarga, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Dinas Sosial.
"Sambil jalan kami akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Dinas Sosial terkait bayi tanpa keluarga ini," imbuhnya.

Menurut Ketua Tim Terpadu Penanganan dan Pelaporan Korban Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak (T2P2KTK-PA), dr Ida Bagus Putu Alit SpF DFM, kasus hingga bisa disebut penelantaran anak adalah jika tidak ada unsur asah, asih, asuh, dalam hal ini berupa perawatan bayi. "Dengan sengaja membuang hingga ditemukan oleh orang lain, dan kalau sampai meninggal atau luka berat, hukuman bagi pelaku juga lebih berat," ujar dr Alit.

Sebelumnya Minggu (6/3) lalu, RSUP Sanglah juga menerima bayi berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di Jalan Tukad Pakerisan, Gang XVII No 6, Panjer, Denpasar. Bayi tersebut juga dalam kondisi sehat dan saat ini masih dirawat di ruang Cempaka. 7 i, da

Komentar