Perenang Bali Perbaiki Waktu
Empat perenang asal Bali memperkuat tim Indonesia dalam kejuaraan Neo Garden Singapore Nasionel Swimming Championship 2018 pada 20-23 Juni.
JAKARTA, NusaBali
Mereka adalah Agus Nuarta, Intan Putri, M. Fauzan Athaya dan Pande Made Iron Digjaya. Disana mereka belum berhasil membawa pulang medali, tetapi memperbaiki catatan waktu terbaiknya.
"Di kejuaraan ini, saya tidak dapat peringkat, karena lawan yang dihadapi cukup kuat. Mereka pernah ikut SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Sementara saya baru pertama kali ikut kejuaraan ini. Namun saya dapat memperbaiki catatan waktu di nomor 100 meter gaya dada," ujar Iron kepada NusaBali, Minggu (24/6).
Iron mengatakan, best timenya di nomor tersebut 01.05.27. Ketika bertanding di Singapura menjadi 01.04.97. Selain 100 meter gaya dada, Iron mengikuti nomor 50 dan 200 meter gaya dada serta 400 meter gaya ganti. Di nomor 400 meter gaya ganti catatan terbaik Iron 04.45.50.
Ketika bertanding turun 5 detik menjadi 04.50.82. Di nomor 50 meter gaya dada catatan waktu terbaiknya 30.85 menjadi tidak bagus saat bertanding di Singapura. Catatannya turun ke 31.32. Begitupula di nomor 200 meter gaya dada. Catatan terbaiknya 02.19.36.
Di Singapura catatan waktu perenang kelahiran banjar Kembang Sari, Blakiuh, Badung, 21 Maret 2001 ini menjadi 02.20.26. "Secara keseluruhan hasil tersebut bagi saya masih kurang tajam," kata Iron. Meski begitu, setidaknya ia bisa membela Indonesia disana dan memperbaiki catatan waktu di 100 meter gaya dada.
Maklum untuk memperkuat tim Indonesia di kejuaraan itu harus lolos limit A dan B. Iron menjadi salah satu perenang yang lolos di limit B. Ia pun telah menyiapkan diri sejak tiga bulan lalu untuk kejuaraan tersebut. Plus latihan bersama perenang pelatnas lainnya.
Sementara perenang lainnya, M. Fauzan Athaya mengatakan, ia turun di nomor 50, 100 dan 200 meter gaya kupu-kupu. Disana ia juga belum berhasil meraih medali. Namun tetap bersyukur dengan hasil yang diperoleh. "Hasil saya lumayan bagus, karena bisa memperbaiki waktu sendiri," papar Fauzan.*k22
Mereka adalah Agus Nuarta, Intan Putri, M. Fauzan Athaya dan Pande Made Iron Digjaya. Disana mereka belum berhasil membawa pulang medali, tetapi memperbaiki catatan waktu terbaiknya.
"Di kejuaraan ini, saya tidak dapat peringkat, karena lawan yang dihadapi cukup kuat. Mereka pernah ikut SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Sementara saya baru pertama kali ikut kejuaraan ini. Namun saya dapat memperbaiki catatan waktu di nomor 100 meter gaya dada," ujar Iron kepada NusaBali, Minggu (24/6).
Iron mengatakan, best timenya di nomor tersebut 01.05.27. Ketika bertanding di Singapura menjadi 01.04.97. Selain 100 meter gaya dada, Iron mengikuti nomor 50 dan 200 meter gaya dada serta 400 meter gaya ganti. Di nomor 400 meter gaya ganti catatan terbaik Iron 04.45.50.
Ketika bertanding turun 5 detik menjadi 04.50.82. Di nomor 50 meter gaya dada catatan waktu terbaiknya 30.85 menjadi tidak bagus saat bertanding di Singapura. Catatannya turun ke 31.32. Begitupula di nomor 200 meter gaya dada. Catatan terbaiknya 02.19.36.
Di Singapura catatan waktu perenang kelahiran banjar Kembang Sari, Blakiuh, Badung, 21 Maret 2001 ini menjadi 02.20.26. "Secara keseluruhan hasil tersebut bagi saya masih kurang tajam," kata Iron. Meski begitu, setidaknya ia bisa membela Indonesia disana dan memperbaiki catatan waktu di 100 meter gaya dada.
Maklum untuk memperkuat tim Indonesia di kejuaraan itu harus lolos limit A dan B. Iron menjadi salah satu perenang yang lolos di limit B. Ia pun telah menyiapkan diri sejak tiga bulan lalu untuk kejuaraan tersebut. Plus latihan bersama perenang pelatnas lainnya.
Sementara perenang lainnya, M. Fauzan Athaya mengatakan, ia turun di nomor 50, 100 dan 200 meter gaya kupu-kupu. Disana ia juga belum berhasil meraih medali. Namun tetap bersyukur dengan hasil yang diperoleh. "Hasil saya lumayan bagus, karena bisa memperbaiki waktu sendiri," papar Fauzan.*k22
Komentar