nusabali

Daun Ental Pembungkus Jajan Juga Diteliti

  • www.nusabali.com-daun-ental-pembungkus-jajan-juga-diteliti

Jelang hari raya Imlek, Galungan dan Kuningan, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar mengimbau masyarakat teliti dalam membeli makanan, sebab peredaran makanan mengandung zat berbahaya ditengarai akan bermunculan.

BBPOM Imbau Masyarakat Teliti Jelang Hari Raya  

DENPASAR, NusaBali
“Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan banyak jajanan tradisional yang beredar, dan tidak sedikit di antaranya menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti pewarna buatan maupun pengawet yang bukan untuk makanan. Sekarang tim kami sudah turun untuk memantau makanan, khususnya pangan olahan yang sudah beredar,” ujar Kepala BBPOM di Denpasar Dra Endang Widowati Apt, usai acara sosialisasi pengawasan BBPOM, Jumat (29/1).

Endang mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan pengujian terhadap daun ental yang seringkali dijadikan pembungkus jajan tradisional. Namun dari temuan BBPOM menunjukkan bahwa daun ental yang digunakan bebas formalin.

Selain pantauan jelang hari raya, BBPOM juga melaksanakan pengawasan rutin. Dari pengawasan rutin yang telah dilakukan BBPOM di Denpasar selama tahun 2015, tercatat jumlah temuan sebanyak 129.071 temuan dengan taksiran harga ekonomis mencapai Rp 2.830.759.721. Dalam hal ini, yang paling banyak ditemukan kandungan berbahaya adalah pada produk kosmetik.

Dipaparkan, dari produk kosmetik didapatkan sebanyak 70.377 temuan dengan jumlah perkiraan harga Rp 1.924.404.108. Obat tradisional dengan 37.082 temuan dengan jumlah perkiraan harga Rp 579.803.300. Suplemen kesehatan 936 temuan dengan jumlah perkiraan harga Rp 228.478.000. Pangan dengan jumlah temuan sebanyak 5.411 dengan jumlah perkiraan harga Rp 98.074.313, dan obat dengan jumlah temuan sebanyak 15.265 buah.

“Kami temukan produk kosmetik mengandung bahan berbahaya seperti, pewarna merah K10, Hidrokinon, pewarna merah K3, Asam Retinoat, dan Merkuri. Selain itu, kosmetik juga tidak terdaftar, kadaluwarsa/rusak, kosmetika tidak memenuhi kebutuhan penandaan. Sedangkan obat tradisional mengandung bahan kimia obat,” ungkapnya.

Endang juga mengakui sistem penjualan obat dan makanan melalui online juga meningkat. Tidak sedikit masyarakat yang tergiur akan produk yang dijual bebas melalui situs online, seperti jenis produk obat pelangsing, obat pemutih, suplemen, dan yang lainnya.

“Perdagangan online banyak sekali peredarannya saat ini. Karena itu kami juga telah melakukan kerja sama dengan Interpol dan Menkominfo dalam hal mengawasi perdagangan obat maupun produk yang tidak memiliki izin,” imbuhnya. 7 i

Komentar