nusabali

Lebur Kategori Dansa

  • www.nusabali.com-lebur-kategori-dansa

Sedikit dilebur kategori yang dipertandingkan di PON sebelumnya. Apapun bentuknya, tetap memperebutkan 15 medali emas.

Upaya PP IODI Tampil di PON Papua


DENPASAR, NusaBali
Upaya Pengurus Pusat Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (PP IODI) menambahpada PON Papua XX/2020 menemui hambatan. KONI dan tuan rumah PON Papua hanya memberikan kuota 15 kategori atau sama saat PON XIX di Jawa Barat 2016.

Hasilnya, upaya penambahan dari 6 kategori baru jadi 21 kategori urung terlaksana. Namun dalam rapat pimpinan PP IODI/Pengprov IODI Seluruh Indonesia 2018 di Gedung Madu Sedana, Sanur, Sabtu (6/1),  PP IODI disetujui Pengprov IODI sepakat melebur kategori yang dipertandingkan.

Rapat dipimpin Ketum IODI Pusat, Heru Sutantio didampingi Sekjen IODI Pusat Ni Made Suparmi dan Bidang Prestasi Deddy Ratmoyo, serta Ketua Harian IODI Lie Tangser.  Intinya sepakat, memasukkan dua kategori baku. Contoh, tambahan kategori tetap dimasukkan, yakni Synchronize ChaCcha, Jive,  Synchronize Waltz, Quickstep, Tradisional Dancesport, dan Line Dancesport. "Ini tetap 15 kategori, makanya sedikit dilebur kategori yang dipertandingkan di PON sebelumnya. Apapun bentuknya, jadi yang sebelumnya 15 ada perubahan kategori. Tapi jumlah emas tetap 15," ungkap Heru Sutantio, diamini Ni Made Suparmi.

Untuk menyiasati hal itu, kategori lama seperti Rising Star dicoret, FFA yang tadinya empat kategori dikurangi jadi tiga kategori. Sebab Synchronize Cha Cha dan Line dancersport  masuk dua kategori gerakan baku yang wajib dimasukkan.

"Intinya yang lama diganti, sesuai kategori baru yang diinginkan. Dengan catatan tetap memperebutkan 15 medali emas di PON Papua," tandas Heru Sutantio.

Menurut Made Suparmi, adanya gerakan baku tidak lagi ada alasan tidak mengirim atlet dansa bagi pengurus daerah. Termasuk juga absen di Kejurnas Pusat. Apalagi Ketum IODI juga sudah tegas menyebutkan soal kredit poin atlet yang tampil di Kejurnas. "Jika 2 kali absen di Kejurnas, atlet bersangkutan akan didiskualifikasi," tegas Suparmi.

Sebab seluruh atlet dansa di Indonesia akan memiliki KTA. Itu berlaku resmi dengan durasi waktu dua tahun untuk KTA atlet. Sedangkan ketua Bidang Prestasi Dedi Ratmoyo menambahkan, selain membahas soal kepastian 15 kategori, atlet yang boleh turun hanya diperkenankan mengambil 2 kategori. *dek

Komentar