nusabali

Buka ‘Cakepan Lontar’ Tandai Dimulainya Denfes Ke-10

  • www.nusabali.com-buka-cakepan-lontar-tandai-dimulainya-denfes-ke-10

Siapkan Zona Edukasi dan Donasi Erupsi Gunung Agung

DENPASAR, NusaBali
Ajang Denpasar Festival (Denfes) ke-10 secara resmi dibuka Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Catus Pata Catur Muka Denpasar, Kamis (28/12) sore. Dimulainya pelaksanaan Denfes yang berlangsung selama empat hari hingga Minggu (31/12) ditandai dengan membuka ‘Cakepan Lontar’.

Dalam pembukaan Denfes yang dibanjiri ribuan warga kota ini, berbagai tarian ciri khas dari 4 kecamatan terlihat saling bergantian keluar dari sebelah selatan Catur Muka. Mulai dari Tari Baris, Tari Cina, Tari Kecak, dan tari gabungan yang melambangkan Pemerintahan Kota Denpasar, hingga drama perjuangan Raja Denpasar VIII I Gusti Ngurah Made Agung dalam membangkitkan perjuangan melawan penjajah dengan prinsip Nandurin Karang Awak.

Para penari dengan liukan tubuhnya berhasil memukau penonton yang berada di kawasan tersebut. Setelah tarian selesai, Walikota Rai Mantra bersama Wakil Walikota IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, dan Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara membuka secara resmi Denfest dengan membuka 'Cakepan Lontar' untuk diserahkan kepada perwakilan pengusaha muda, seniman, dan Teruna Teruni Denpasar sebagai tanda kebersamaan dalam membangun Denpasar.

"Tema kali ini yang mengusung 'Rawat Pusaka Cipta Inovasi, Tresnaning Jagat Rahayu' merupakan tema yang mengedepankan filosofi Tat Twam Asi kepedulian bersama kawasan rawan bencana Gunung Agung. Selain itu ratusan seniman terlibat dalam inagurasi pembukaan Denfes ke-10 membawakan berbagai garapan seni, termasuk parade anak-anak yang mengekspresikan kegembiraan dalam memaknai Denpasar sebagai Smart City, Kota Kreatif dan Kota Pusaka," ungkap Ketua Panitia Made Saryawan di sela-sela acara. 

Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, Denfes ke-10 ini, mengedepankan spirit membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk terlibat dalam membantu saudara-saudara yang terkena dampak erupsi Gunung Agung. Tidak hanya menjadi ajang pemanggungan kreativitas yang mencerahkan lahir batin, Denfes kali ini juga menyiapkan zona edukasi terkait erupsi dan juga pos-pos untuk menampung donasi bantuan masyarakat Denpasar. 

Rai Mantra berharap pelaksanaan satu dasawarsa Denfes ini dapat dinikmati dan dimanfaatkan publik membangun kesadaran dan keseimbangan kultural dalam merawat warisan budaya tradisi dan menciptakan peluang-peluang ekonomi kreatif yang meliputi iptek, seni, budaya, dan kewirausahaan. Hal ini diharapkan pula dapat berguna bagi alam, peradaban manusia dan lingkungan Denpasar serta Bali pada umumnya.  “Menjadi kota yang produktif dengan terus bermunculan wirausaha-wirausaha baru kita apresiasi setiap tahunnya dalam ajang Denfes,” ujarnya sembari mengatakan kesempatan Denfes tahun ini juga menampilkan kreatifitas warga masyarakat KRB Gunung Agung yang mengungsi di Denpasar. *m 

Komentar