nusabali

Pelaku Lebih dari Satu, Pembunuhan Terencana

  • www.nusabali.com-pelaku-lebih-dari-satu-pembunuhan-terencana

Jajaran kepolisian sudah periksa 13 saksi terkait kematian tragis Aiptu I Made Suanda, 58, pensiunan polisi asal Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung yang diduga tewas dibunuh.

Kasus Pembunuhan Pensiunan Polisi


DENPASAR, NusaBali
Dugaan awal, pelakunya lebih dari satu orang, aksi pembunuhan sudah direncanakan. Belasan saksi yang diperiksa penyidik Polsek Denpasar Barat diback up Polresta Denpasar itu terdiri dari keluarga dekat korban, rekan penjual mobil, dan mereka yang terlibat dalam jual beli mobil Honda Jazz warna putih milik korban. Mereka satu per satu diperiksa di Mapolsek Denpasar Barat, hingga Rabu (20/12) sore.

Kapolres Badung, AKBP Yudith Satria Hananta, mengatakan pihaknya sebagai penerima laporan hilangnya korban Made Suanda oleh keluarga, Jumat (15/12) lalu, telah melakukan penyelidikan. Dari situ, pihaknya menemukan mobil Jazz milik korban di tangan seorang pria berinisial D di kawasan Tabanan.

Pria berinisial D ini pun telah diamankan ke Mapolres Badung untuk dimintai keterangannya. Yang bersangkutan mengaku sudah membeli mobil tersebut seharga Rp 158 juta dari seseorang berinisial YA. Bahkan, D menunjukkan faktur pembelian itu kepada petugas.

“D ini sudah kita minta keterangan. Dia cuma membeli mobil dengan harga segitu (Rp 158 juta), karena surat-surat lengkap. Dia tidak tahu asal-usul mobil. Dan, mobil tersebut sudah kita amankan,” jelas AKBP Yudith di Mapolres Badung, Rabu kemarin.

Dikonfirmasi terkait foto seorang pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan, yang beredar mealui facebook, menurut AKBP Yudith, pihaknya tidak tahu masalah tersebut. Pihaknya hanya sebatas memback-up proses penyelidikan yang dilakukan Polsek Denpasar Barat dan Polresta Denpasar.

Meski demikian, AKBP Yudith sudah berkoordinasi dengan Polsek Denpasar Barat terkait keterangan istri korban, yang mengaku sempat melihat seorang pria saat suaminya mengilang, 15 Desember 2017 lalu. Kala itu, pria tersebut berbincang dengan korban Made Suanda di jalan dekat rumahnya di Desa Darmasaba. Mereka berbincang selama 20 menit, sejak pukul 11.30 Wita.

Habis berbincang dengan pria tersebut, korban Made Suanda kemudian pamit kepada istrinya, Ni Luh Sukawati, untuk pergi hendak melakukan transaksi jual beli mobil di sebuah bank kawasan Kota Denpasar. Namun, sejak saat itulah pensiunan polisi berusia 58 tahun ini tidak pernah pulang, sampai akhirnya ditemukan tewas membusuk di sebuah rumah kontrakan di Jalan Nuansa Kori Utama Nomor 30 Denpasar Barat, Selasa (19/12) pagi pukul 07.00 Wita.

Sementara itu, informasi lain yang berhasil dihimpun NusaBali di lingkup Polresta Denpasar, penyelidikan kasus pembunuhan pensiunan polisi ini sedikit demi sedikit menemukan titik terang. Pelaku pembunuhan diduga lebih dari satu orang, aksi pembunuhan sudah direncanankan.

Sumber NusaBali menyebutkan, para pelaku memiliki peran masing-masing dalam memuluskan aksi pembunuhan, yakni memancing korban untuk melakukan transaksi, menyiapkan rumah kontrakan untuk eksekusi, dan melakukan eksekusi. “Dugaan kita, pelaku dan korban sudah saling kenal. Pelakunya lebih dari satu,” katanya.

Sumber tadi mengatakan, jenazah pensiunan polisi korban pembunuhan ini sudah diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, Denpasar, Rabu kemarin. Otopsi berlangsung selama 2 jam sejak pagi pukul 09.00 Wita hingga siang pukul 11.00 Wita.

Tim dokter menemukan luka terbuka akibat benda tajam dan kekerasan benda tumpul. Luka akibat benda tajam terdapat di bagian pelipis kanan dan tungkai bawah kiri. Sedangkan luka karena benda tumpul terdapat di bagian dahi, ujung hidung, dan telinga kanan. Luka benda tumpul diduga terjadi karena korban dibenturkan ke tembok.

Selain itu, juga terdapat luka memar di bibir atas dan bawah, yang diduga akibat pembekapan. “Kalau hasil forensiknya, penyebab kematian korban karena kekerasan pada bagian kepala yang menyebabkan pendarahan rongga,” tandas sumber tersebut. *dar

Komentar