nusabali

Tenggak Miras di Kelas, Dikembalikan ke Orangtua

  • www.nusabali.com-tenggak-miras-di-kelas-dikembalikan-ke-orangtua

Kasus unik terjadi di SMKN 1 Gerokgak, Buleleng di mana dua siswa terpaksa dikembalikan kepada orangtua mereka.

SMKN 1 Gerokgak Tindak Tegas Siswa Pelanggar Disiplin


SINGARAJA, NusaBali
Uniknya, kedua siswa tersebut dikembalikan justru karena kerap minum minuman keras dan berjudi di dalam kelas. Kedua siswa SMKN 1 Gerokgak yang dikembalikan kepada orangtuanya tersebut masing-masing Komang AJ, 20 (kelas XIII Jurusan Akomodasi Perhotelan) dan Putu GR, 16 (Kelas XI Jurusan Tata Boga). Mereka dikembalikan pihak sekolah kepada orangtuanya melalui Surat Keterangan SMKN 1 Gerokgak Nomor 672/SMKN1Grk/UPT.Disdik.Bll tertanggal 16 Desember 2017.

Kepala Sekolah (Kasek) SMKN 1 Gerokgak, Nyoman Sudimahayasa ST MPd, mengatakan kedua siswa Jurusan Perhotelan tersebut terpaksa dikembalikan kepada orangtuanya, karena perilaku mereka tidak lagi dapat ditoleransi pihak sekolah. Kesalahan mereka dilakukan berulangkali dan tidak kunjung ada perubahan sikap. Terakhir, mereka kedapatan minum miras di dalam kelas saat jeda semestran, 11 November 2017 lalu.

Menurut Kasek Sudimahayasa, perbuatan kedua siswa tersebut dapat mengancam reputasi SMKN 1 Gerokgak, yang meripakan sekolah kejuruan negeri satu-satunya di Kecamatan Gerokgak. “Keputusan untuk mengembalikan dua siswa ini merupakan keputusan Dewan Guru. Sebelumnya, kami juga sudah lakukan tahapan,” jelas Sudimahayasa saat ditemui NusaBali di Kantor UPT SMA/SMK Kabupaten Buleleng di Singaraja, Rabu (20/12).

Sudimahayasa mengatakan, siswa bersangkutan sudah dibina pihak sekolah sejak tahun 2015 lalu. Namun, tidak kunjung ada perubauah sikap, sehingga akhirnya dikembalikan kepada orangtuanya. Padahal, kedua siswa bersangkutan dan pihak sekolah sudah lima kali membuat surat pernyataan disaksikan oleh orangtua masing-masing.

Versi Sudimahayasa, perbuatan tak terpuji bukan hanya dilakukan di lingkungan sekolah. Siswa berinisial Komang AJ, asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak bahkan melakukan kesalahan fatal di tempat magangnya, yakni di sebuah hotel kawasan Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak. “Ulahnya tersebut sempat menjadi sorotan pihak hotel. Kemudian, pihak hotel menyampaikan situasi tersebut ke sekolah,” papar Sudimahayasa.

Menurut Sudimahayasa, setelah sekian lama dilakukan pembinaan namun tak kunjung ada perubahan sikap, pihak sekolah dan guru merasa tidak sanggup lagi menghadapi kedua siswa tersebut, sehingga mereka dikembalikan kepada orangtuanya. “Kami harus korbankan satu-dua orang siswa demi menyelamatkan ratusan siswa lainnya di SMKN Gerokgak. Keputusan ini juga untuk menjaga nama baik sekolah kami di masyarakat,” tegas Sudimahayasa.

Sudimahayasa mengatakan, pihaknya sudah memberikan surat keterangan pindah sekolah bagi kedua siswa tersebut kepada orangtuanya. Dengan surat pindah tersebut, kedua siswa ini bisa melanjutkan pendidikan di sekolahnya yang baru. Apalagi, salah satu dari mereka harus mengikuti ujian nasional (UN) SMK, beberapa bulan lagi.

Sementara itu, Kepala UPT SMA/SMK Kabupaten Buleleng, Made Suarja, menyatakan sangat mendukung keputusan pihak SMKN Gerokgak untuk kembalikan dua siswa kepada orangtuanya. Menurut Made Suarja, keputusan yang diambil pihak sekolah sudah benar dan sesuai prosedur. Ini untuk memberikan efek jera kepada siswa-siswa yang kurag disiplin.

Selain itu, kata Suarja, tindakan tegas SMKN 1 Gerokgak dalam menangani siswanya yang bermasalah juga menjadi modal untuk siswa lainnya untuk tidak mencontoh dan biasa melakukan kesalahan yang berkaitan dengan disiplin di sekolah. Pihaknya berjanji akan mengkoordinasikan kembali siswa yang bersangkutan agar segera mendapatkan sekolah yang baru.

Intinya, kata Suarja, pihaknya siap memfasilitasi kedua siswa yang dikembalikan ke orangtuanya tersebut untuk mendapatkan sekolah baru pasca dikeluarkan dari SMKN 1 Gerokgak. “Kami harapkan orangtua proaktif. Kalau memang perlu difasilitasi, kami akan coba koordinasikan dengan sekolah lain yang memiliki kejuruan yang sama. Barangkali, setelah pindah sekolah nanti, perilakunya bisa berubah karena kondisi pertemanan di sekolah baru,” tandas Suarja.

Suarja menambahkan, tindakan tegas bagi dua siswa yang melanggar disiplin di SMKN 1 Gerokgak tersebut diharapkan dapat dicontoh oleh semua sekolah lainnya di Buleleng. “Kita harapkan proses pendidikan dan penanaman karakter kepada siswa benar-benar terlaksana,” katanya. *k23

Komentar