nusabali

'Penghargaan Sastra dan Penggalangan Dana di Ubud Writers & Readers Festival 2017'

  • www.nusabali.com-penghargaan-sastra-dan-penggalangan-dana-di-ubud-writers-readers-festival-2017

Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) yang ke-14 akan resmi dimulai hari ini.

Ubud, INDONESIA –Salah satu perayaan sastra dan seni terbesar di Asia Tenggara ini akan membawa 160 lebih pembicara yang datang dari 30 lebih negara di seluruh dunia. Mereka semua akan bergiliran tampil di 72 sesi-sesi diskusi yang menarik tajuk dari tema UWRF tahun ini, yaitu Origins atau Asal Muasal dalam bahasa Indonesia.

Dimulai hari Rabu (25/10/17) sore, UWRF menggelar Press Call bersama pembicara-pembicara utama seperti Penyair Joko Pinurbo, Penulis pemenang penghargaan Jung Chang, Komedian yang kerap membahas feminisme dan politik dalam penampilannya, Sakdiyah Ma’ruf, dan Sutradara, Animator, dan Pengisi Suara Indonesia-Perancis, Pierre Coffin.

Di malam hari UWRF resmi dibuka di Gala Opening yang berlokasi di Puri Ubud. Di malam Gala Opening ini juga UWRF akan menganugerahkan legenda hidup sastra Indonesia, Nh. Dini, dengan Lifetime Achievement Award, sebuah penghargaan atas karir Nh.

Dini yang luar biasa dalam memajukan dunia sastra Indonesia sejak tahun 1960-an. Selain sesi-sesi diskusi di Main Program, dari tanggal 26-29 Oktober, UWRF juga akan menghadirkan deretan acara-acara kesenian yang menghadirkan musisi, penyair, penari, sutradara, aktor, dan seniman dari Indonesia dan negara-negara lainnya. Pada Kamis (26/10/17) malam, UWRF mengadakan sebuah malam penggalangan dana di Museum Blanco, yang ditujukan bagi masyarakat Bali yang terkena dampak dari gejala erupsi Gunung Agung.

Di malam penggalangan dana ini, UWRF membawa seni dan kreativitas Indonesia sebagai bintang utamanya, menghadirkan Penari Eko Supriyanto, grup teater boneka asal Jogjakarta, Papermoon, serta pemutaran film 5 Islands yang akan membawa penontonnya menjelajahi pulau-pulau terpencil di Indonesia.

Sutradara kontroversial Indonesia, Djenar Maesa Ayu bersama sutradara muda asal Singapura, Kan Lumé membawa karya terbaru mereka yang berjudul hUSh untuk dinikmati oleh pengunjung UWRF pada tanggal 26 Oktober. Masih di malam yang sama, UWRF akan menayangkan Filosofi Kopi 2: Ben & Jody, sebuah film karya Angga Dwimas Sasongko.

Di sesi ini, Chicco Jerikho yang memerankan Ben akan hadir untuk sesi tanya jawab setelah pemutaran film. Yang juga tidak boleh dilewatkan di tanggal 27 Oktober adalah acara Minions by Moonlight, pemutaran kartun box office Despicable Me 3, sebuah kesempatan untuk menonton film keluarga yang lucu dengan latar belakang megahnya Museum Blanco dan bertemu sang sutradara dan animator film tersebut, Pierre Coffin.

Selain itu juga akan ada pemutaran film Istirahatlah Kata-kata, sebuah film biografi mengenai Wiji Thukul. Panggung musik di Festival Hub @ Taman Baca atau lokasi utama UWRF, akan dimeriahkan oleh penampilan penampilan yang akan memancing decak kagum. Beberapa Penulis Emerging Indonesia akan naik panggung membacakan puisi dalam bahasa daerah mereka pada tanggal 27 Oktober malam. Keesokannya di tanggal 28 Oktober, dua grup musik unik Indonesia yaitu Antrabez yang personilnya terdiri dari beberapa narapidana Penjara Kerobokan akan mempersembahkan musik mereka, dilanjutkan oleh band yang sedang menjadi sensasi internasional, Voice of Baceprot, tiga remaja perempuan asal Jawa Barat ini akan mengajak pengunjung bergoyang dan menghilangkan segala prasangka dengan music mereka yang bertemakan politik, alam, dan pendidikan.

UWRF adalah sebuah perayaan sastra dan seni berkelas dunia yang membawa 160 lebih figur-figur mengagumkan dari 30 negara di seluruh dunia yang akan tampil di atas satu panggung.

Dari tanggal 25-29 Oktober mereka akan berbagi kisah, ide, dan inspirasi dalam 72 sesi-sesi panel diskusi yang akan berlokasi di venue utama, yaitu Taman Baca, Indus Restaurant, dan NEKA Museum. Selain itu juga akan ada 100 lebih program lainnya seperti workshop, Special Event, pemutaran film, panggung musik, pembacaan puisi, program pengembangan karir di Emerging Voices, dan masih banyak lagi. Kunjungi website Ubud Writers & Readers Festival di www.ubudwritersfestival.com untuk informasi lebih lanjut.

Komentar