nusabali

RI-China Inisiasi Konsep Baru Pemasaran Pariwisata

  • www.nusabali.com-ri-china-inisiasi-konsep-baru-pemasaran-pariwisata

Indonesia dan China menginisiasi pengembangan konsep baru pemasaran bagi produk wisata ke seluruh kawasan ASEAN dan Asia yang digelar di Jiangshu Sheng, China, pada 17-18 Oktober 2017.

JAKARTA, NusaBali

Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana di Jakarta, Kamis (19/10) mengatakan pengembangan konsep baru tersebut dilakukan dalam bentuk seminar yang melibatkan Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (Hildiktipari) dengan Wuxi Institute Of Technology, China. "Melalui kegiatan ini juga sekaligus dilakukan promosi pariwisata Wonderful Indonesia kepada para akademisi yang hadir dari berbagai negara," katanya.

Melalui seminar internasional keempat yang diinisiasi Hildikpari tersebut dibahas berbagai pengembangan konsep baru pemasaran pariwisata dalam format konferensi yang mengambil tema ‘Menuju pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan’. "Pada kegiatan ini diharapkan para peserta konferensi dapat belajar lebih banyak mengenai pariwisata dan perhotelan di China," katanya.

Kesempatan ini, kata dia, sekaligus menjadi upaya untuk mengembangkan kerja sama antara perguruan tinggi pariwisata di Indonesia dan China. Adapun kerja sama yang dilakukan meliputi penelitian bersama, publikasi, pertukaran pelajar dan dosen, kursus singkat, dan program ‘double degree’.

Pitana juga mengharapkan terjalin hubungan yang harmonis kedua negara dalam upaya meningkatkan kualitas pariwisata dan perhotelan di masing-masing negara.

Acara yang berlangsung di Juna Hubin Hotel, 1 Huanhu Rd, Binhu Qu, Wuxi Shi, Jiangshu Sheng, China, itu diikuti oleh 130 peserta dari berbagai negara.

Hadir pada kesempatan itu Secretary Of Party Committee of Wuxi Institute Of Technology Zhu Aisheng, Duta Besar RI untuk China Sugeng Rahardjo, dan Ketua Hildikpari Suhendroyono. Sejumlah pembicara yang hadir di antaranya The President of Wuxi Institute of Technology (gong Fang Hong), Kementerian Ristekdikti RI yang diwakili Bambang Supriyadi, pembicara dari Malaysia, dan pembicara dari Switzerland International Management Institute Dr Carry Ann Bruehiman.

Acara itu digelar di China mempertimbangkan negara itu sebagai mitra yang semakin penting bagi Indonesia sekaligus negara fokus pasar utama pariwisata Tanah Air. Tercatat jumlah kunjungan wisman China ke Indonesia hampir mencapai 1,5 juta orang tahun lalu.

Pitana menambahkan, bagi pendidikan tinggi pariwisata, kegiatan ini juga memiliki fungsi yang strategis guna mempromosikan lembaga pendidikan tinggi pariwisata kepada masyarakat akademis di mancanegara sehingga diharapkan dapat menarik minat mereka untuk mengikuti pendidikan di Indonesia khususnya pariwisata.

Seminar itu salah satunya membahas tentang kerja sama di bidang Hospitality and Tourism Education yang digagas oleh Indonesia-China. Acara itu secara umum mengeksplorasi konsep-konsep baru di bidang pariwisata dan perhotelan, mengembangkan kolaborasi dan komunikasi yang kuat termasuk dalam hal pemasaran pariwisata secara lebih terintegrasi di kawasan Asia, hingga memecahkan isu-isu strategis dalam pengembangan Hospitality and Tourism Industry.

Seminar juga mempertemukan para praktisi hotel dan pariwisata, akademikus, konsultan, perencana, asosiasi dan organisasi dalam pengembangan aliansi dan membangun hubungan jaringan antara negara-negara ASEAN untuk kepentingan industri pemasaran pariwisata dan perhotelan di kawasan Asia.

I Gde Pitana berharap acara tersebut mampu meningkatkan animo perguruan tinggi untuk mengeksplorasi konsep-konsep baru di bidang pariwisata sekaligus semakin mempopulerkan brand Wonderful Indonesia di Jiangsu Sheng, China hingga lebih luas kepada publik di mancanegara.

Sementara itu Duta Besar RI untuk China Sugeng Rahardjo, dalam sambutannya di acara tersebut berharap konferensi itu akan menghasilkan gagasan dan inisiatif baru untuk pertumbuhan industri pariwisata Indonesia yang terus berkelanjutan. "Kita harus meningkatkan sikap kita terhadap destinasi, layanan, dan fasilitas pariwisata, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia kita," katanya. *ant

Komentar