nusabali

Semua Presiden Dipersatukan Jokowi

  • www.nusabali.com-semua-presiden-dipersatukan-jokowi

Habibie, Megawati, SBY, Jokowi, Try Sutrisno, Jusuf Kalla, Boediono sempat foto bersama saat HUT ke-72 Kemerdekaan RI

JAKARTA, NusaBali
Peringatan HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2017, telah mencatatkan sejarahnya sendiri. Inilah untuk kali pertama se-mua Presiden dan Wakil Presiden yang masih hidup berhasil dihadirkan, berkat pendekatan ala Jokowi. Bahkan, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selama ini ‘perang dingin’, bisa bersalam-salaman

Presiden Jokowi memang mengundang semua tokoh yang pernah memimpin negara ini untuk hadiri peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta, Kamis (17/8). Hebatnya, semua yang diundang bersedia hadir dan sempat foto bersama.

Mereka masing-masing BJ Habibie (Presiden ke-3 RI 1998-1999), Sinta Nuriyah Wahid (istri dari KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Presiden ke-4 RI 1999-2001), Megawati (Presiden ke-5 RI 2001-2004), SBY (Presiden ke-6 RI 2004-2009, 2009-2014), Joko Widodo alias Jokowi (Presiden ke-7 RI 2014-2019), Try Sutrisno (Wapres ke-6 RI 1993-1998), Karlinah Djaja Atmadja (istri dari Umar Wirahadisuma, Wapres ke-4 RI 1983-1988), Jusuf Kalla (Wapres ke-10 RI 2004-2009, 2014-2019), dan Boediono (Wapres ke-11 RI 2009-2014 yang hadir bersama istri).

Momen seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam momen-momen se-belumnya, selalu ada saja pemimpin negara yang tak bisa datang saat peringatan HUT Kemerdekaan di Istana Merdeka, entah itu Megawati atau SBY. Namun, Kamis kemarin, semua Presiden, Wakil Presiden, maupun istri mereka yang masih hidup kompak datang.

Dalam momen bersejarah kemarin, Jokowi mengenakan baju adat dari Kalimantan Selatan, sementara sang istri yakni Ibu Negara Iriana Jokowi mengenakan baju adat Minangkabau. Wapres JK mengenakan pakaian adat Bugis, sementara sang istri Mufidah Kalla memakai baju adat yang mirip dengan Ibu Negara. Demikian pula BJ Habibie dan SBY, sama-sama mengenakan pakaian adat.

Salah satu yang mengundang perhatian dan sekaligus bikin sejuk suasana adalah momen saling bersalaman antara Megawati (Presiden ke-5 RI yang kini Ketua Umum DPP PDIP) dan SBY (Presiden ke-6 RI yang kini Ketua Umum DPP De-mokrat). Ini momen langka, karena Mega dan SBY seolah terlibat ‘perang dingin’ sejak menjelang Pilpres 2004. 

Dalam momen salam-salaman kemarin, SBY yang mengenakan baju adat Betawi menghampiri tempat duduk Mega (yang mengenakan baju berwarna krem). SBY dan Mega tampak saling tatap saat bersalaman. Keduanya juga tersenyum kecil. Mereka bersalaman dengan disaksikan Anie Yudhoyono (istri SBY) dan Puan Ma-harani (putri dari Megawati yang kini Menko PMK). Usai bersalaman dengan SBY, Mega lanjut bersalaman dengan Ani Yudhyono. 

Sekretaris Kabinet (Sskab) Pramono Anung Wibowo mengaku sangat bersyukur semua tokoh yang pernah menjabat Presiden dan Wapres (yang maish hidup) bisa hadir ke Istana Merdeka. "Alhamdulillah, datang semua," kata ujar Pramono kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Kamis kemarin.

Pramono sendiri yang kemarin pagi pukul 09.00 WIB menyambut langsung keda-tangan SBY dan Ani Yudhoyono, yang masuk melalui pintu di sisi kiri Istana Me-rdeka atau dekat Masjid Baiturrahim. Saat tida, SBY juga sempat menyapa para jurnalis yang sedang meliput. Ketika keluar kembali dari Istana Merdeka seusai sesi foto bersama, SBY langsung diserbu tamu undangan yang mengajak foto bersama. "Baik-baik ya anak-anak, sukses selalu," kata SBY ketika ada remaja yang bersalaman dengannya.

SBY berharap bangsa Indonesia semakin bersatu dan semua pihak ikut terlibat da-lam pembangunan. "Semoga bangsa Indonesia makin bersatu ya, kompak memba-ngun negerinya bersama-sama," kata SBY saat meninggalkan Istana Merdeka. "Insyaallah, 2045 negara kita akan kuat, makin adil, dan makin makmur," lanjut tokoh bangsa asal Pacitan, Jawa Timur ini.

Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai pertemuan Megawati dan SBY di Istana Merdeka, Kamis kemarin, sebagai hal yang sangat baik. Ini menunjukkan kepemimpinan Presiden Jokowi membawa semangat persatuan. "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir, Bu Megawati Soekarnoputri hadir, ini merupakan hal yang sangat baik. Ini menunjukan bahwa kepemimpinan Pak Jokowi adalah kepemimpinan yang menyatukan, kepemimpinan yang membawa semangat persatuan," tegas Hasto dilansir detikcom di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung Jakarta Selatan kemarin.

Hasto menegaskan, pertemuan ini menunjukkan tradisi positif Indonesia yang kental dengan semangat persatuan. Menurut Hasto, persatuan hadir karena Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara. "Ini merupakan tradisi yang baik di mana Indonesia dibangun dengan semangat persatuan. Indonesia didirikan untuk semua dan mengatasi paham golongan, paham pribadi-pribadi, maupun suku agama dan kita bersatu dalam Pancasila," ujarnya.

Hasto mengingatkan, sudah sepantasnya tokoh-tokoh pemimpin Indonesia bergan-dengan tangan sebagai wujud mensyukuri kemerdekaan yang telah diraih para pahlawan. "Ini merupakan momentum ketika kita seluruh bangsa Indonesia mensyukuri karunia kemerdekaan yang diperoleh dengan perjuangan, tetesan pengorbanan. Sehingga melalui detik-detik Proklamasi ini, seluruh pemimpin bangsa sudah layak dan sepantasnya untuk bersama-sama bergandengan tangan untuk Indonesia Raya. *k22

Komentar