nusabali

PDIP-Golkar Jembrana Jajaki Koalisi ‘Merah-Kuning’

Dewa Sukrawan Daftar Cabup di NasDem Buleleng

  • www.nusabali.com-pdip-golkar-jembrana-jajaki-koalisi-merah-kuning

NEGARA, NusaBali - Jelang Pilkada Jembrana 2024, berbagai dinamika politik masih terus bergulir. Setelah pembentukan koalisi 4 partai (Golkar, Gerindra, PKB, dan PPP), Partai Golkar Jembrana juga menjalin komunikasi koalisi dengan PDIP Jembrana. Bahkan, kedua partai dengan kekuatan besar di Gumi Makepung ini pun sama-sama berharap koalisi ‘merah-kuning’ dapat terwujud untuk Pilkada Jembrana 2024.

Hal tersebut tercetus saat Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan DPD II Golkar Jembrana mengunjungi Sekretariat DPC PDIP Jembrana di Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Dauhawu, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Minggu (5/5). Kehadiran jajaran elite Golkar Jembrana ini diterima langsung oleh Ketua, Sekretaris, dan Bendahara DPC PDIP Jembrana plus para Ketua PAC PDIP se-Kabupaten Jembrana. Para elite kedua partai melakukan pertemuan tertutup selama hampir 2 jam. 

Ketua DPD II Golkar Jembrana, I Made Suardana mengatakan Golkar temu wirasa atau silaturahmi ke PDIP untuk membicarakan arah ke depan menyongsong Pilkada Jembrana 2024. Silaturahmi ini menjadi salah satu tanggungjawab jajarannya sebagai pengurus Golkar untuk bisa saling komunikasi dengan pimpinan dan pengurus partai lainnya. 

"Membuka diri apa yang menjadi tujuan bersama untuk memenangkan Pilkada Jembrana 2024 bisa selaras dengan saudara kami di PDIP. Besar harapan kami, pertemuan ini menjadi langkah awal untuk kita mempersiapkan diri, karena kita dari Golkar dan partai-partai lain pasti menginginkan kemenangan dalam Pilkada Jembrana," ujar Suardana didampingi Sekretaris DPD II Golkar Jembrana I Nyoman Birawan alias Mang Be.

Dalam pertemuan itu, Suardana menyatakan dari PDIP Jembrana membuka diri untuk berkoalisi. Dengan dibukakan pintu itu, pihaknya menyambut dengan baik sehingga berusaha sowan langsung ke PDIP karena menghormati PDIP sebagai peraih suara terbesar di Jembrana pada Pileg 2024. Secara teknis, pihaknya berharap komunikasi bersama PDIP Jembrana ini bisa berlanjut di induk partai. Disinggung apakah pergerakan Golkar yang sebelumnya menbentuk koalisi 4 partai tanpa Demokrat dan kini menjajaki PDIP karena merasa kecewa dengan Demokrat atau Bupati Jembrana I Nengah Tamba? Suardana menegaskan tidak ada rasa kecewa. 

Namun, pihaknya di Golkar Jembrana memandang perlu ada evaluasi terhadap Koalisi Jembrana Maju (KJM) yang juga dimotori Golkar pada Pilkada Jembrana 2020 lalu. Menurutnya, eveluasi dalam kegiatan organisasi itulah yang diperlukan Golkar sehingga kembali berusaha menjalin komunikasi dengan partai-partai lain, termasuk PDIP yang sebelumnya menjadi lawan partai-partai KJM di Pilkada Jembrana 2020 lalu.

Foto: Dewa Nyoman Sukrawan serahkan formulir pendaftaran bakal calon Bupati Buleleng di Sekretariat NasDem Buleleng, Minggu (5/5). -LILIK

"Mudah-mudahan pemikiran kami yang ada di Golkar bisa selaras dengan pemikiran teman-teman keluarga besar kami yang ada di PDIP, inilah yang perlu kita rajut. Tidak ada kekecewaan dan yang lain. Kita berjalan untuk kepentingan masyarakat," ucap Suardana yang juga masuk sebagai salah satu bakal Cabup-Cawabup dari Golkar Jembrana ini. 

Menurut Suardana, pertemuannya dengan PDIP ini juga sudah disampaikan kepada para pimpinan partai lain yang sebelumnya telah sepakat membentuk koalisi untuk Pilkada Jembrana 2024. Sementara Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan mengatakan menyambut baik kunjungan dari jajaran Golkar Jembrana ini. Apalagi bagi PDIP, Golkar ini adalah saudara kandung yang sama-sama lahir dari era orde baru hingga era reformasi dan terus bersama-sama mengamati dinamika di masyarakat. 

"Kami sangat terbuka dan belajar dari pengalaman. Kami pernah kalah tarung sendiri (saat Pilkada Jembrana 2020) dan ini pengalaman buat kami. Membangun Jembrana ini harus bersama-sama," ujar Kembang. Dia berharap komunikasi awal ini akan berlanjut hingga nantinya tercetus kesepakatan untuk berkoalisi di Pilkada Jembrana 2024. 

Sementara di Buleleng, keputusan mengejutkan diambil politisi Dewa Nyoman Sukrawan untuk Pilkada Buleleng 2024. Dia memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi bakal Calon Bupati (Cabup) Buleleng melalui pendaftaran terbuka Partai NasDem Buleleng. Politisi asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini langsung menyerahkan formulir pendaftarannya di sekretariat DPD NasDem Buleleng, Minggu (5/5) sore.

Sebelumnya Sukrawan mengambil formulir pendaftaran bakal calon Bupati Buleleng pada, Sabtu (4/5). Mantan Ketua DPRD Buleleng ini mengaku mengawali komunikasi politik dengan NasDem yang berhasil mengantarkan 6 kader merebut kursi DPRD Buleleng. Jumlah kursi tersebut tentu belum mencukupi untuk dapat mengusung pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sendiri. Namun jika berkoalisi dengan Demokrat dengan kekuatan 3 kursi maka syarat pengusungan calon 20 persen dari jumlah DPRD Buleleng dapat terpenuhi, yakni minimal 9 kursi.

“Saya daftar di Partai NasDem sesuai dengan mekanisme dan akan melakoni proses yang ada. Kami nanti bersama-sama akan mencari koalisi dengan partai lain yang mau bergabung. Masalah dapat tidaknya rekomendasi tergantung nanti kita tunggu prosesnya,” ucap Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Demokrat Bali ini. Sementara itu Ketua DPD NasDem Buleleng, I Made Jayadi Asmara, mengatakan penjaringan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah internal dibuka sejak Rabu (1/5) hingga Selasa (7/5) mendatang. Selain dari kader, NasDem juga membuka peluang kepada non kader yang berkeinginan mendaftarkan diri.

Sejauh ini baru Sukrawan satu-satunya bakal calon yang mengambil formulir dan mendaftarkan diri. NasDem Buleleng masih menunggu kader lainnya hingga batas waktu yang telah ditentukan. “Setelah nanti batas waktu terakhir pendaftaran akan kami verifikasi kembali dan dilakukan pleno. Hasil pleno akan kami bawa ke DPW untuk plenokan dan diusulkan ke DPP NasDem,” ujar anggota DPRD Buleleng ini. Terkait dengan mendaftarnya Sukrawan, Jayadi Asmara menilai suatu hal yang baik. 7 ode, k23

Komentar