nusabali

19 Travel Bodong Terjaring Razia di Gilimanuk

Arus Mudik di Terminal Mengwi Diprediksi Mulai 6 April

  • www.nusabali.com-19-travel-bodong-terjaring-razia-di-gilimanuk

NEGARA, NusaBali - Jelang kesibukan angkutan Lebaran 2024, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Bali menggelar razia angkutan antar jemput antar provinsi (AJAP) di wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Senin (25/3) malam. Hasilnya, ditemukan sebanyak 19 AJAP atau travel yang beroperasi tanpa izin alias bodong.

Razia melibatkan petugas gabungan dari unsur TNI/Polri, Dinas Perhubungan (Dishub) Bali dan Kabupaten Jembrana itu digelar mulai Senin malam pukul 20.00 Wita hingga Selasa (26/3) dinihari pukul 03.00 Wita. Razia diadakan di dua lokasi. Pertama di areal Terminal Kargo Gilimanuk untuk menyasar kendaraan yang akan keluar Bali. Kemudian di areal Terminal Umum Gilimanuk untuk menyasar kendaraan masuk Bali.

Kepala Seksi (Kasi) Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau Penyeberangan dan Pengawasan BPTD Kelas II Bali Ni Luh Santi Widiastini mengatakan, operasi pengawasan AJAP ini digelar terkait momentum jelang angkutan Lebaran 2024. Operasi ini bertujuan memberikan keamanan dan kenyamanan penumpang, khususnya pengguna travel. 

Dari hasil razia tersebut, Santi mengatakan ada 21 unit kendaraan yang diperiksa. Dari 21 unit kendaran itu, 19 diantaranya merupakan mobil pribadi yang tidak memiliki izin operasional, surat uji kendaraan ataupun kartu pengawasan AJAP. Sedangkan 3 kendaraan lainnya adalah travel resmi, namun ada izinnya yang sudah mati atau kadaluwarsa. "Ada 21 kendaraan yang diperiksa dan 19 ditilang. Sementara lainya, yang memang resmi, namun ada kelengkapan yang belum diperpanjang, diberikan sanksi teguran atau surat peringatan," ujar Santi. 

Menurut Santi, fenomena mobil pribadi digunakan sebagai AJAP atau travel tanpa izin, jelas tidak memiliki badan hukum. Karena tidak jelas asal usulnya, ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap penumpang, akan susah terlacak dan keamanan penumpang tidak bisa terjamin. 

Foto: Razia pengawasan travel di Terminal Umum Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Senin (25/3) malam. -IST

Kemudian travel bodong itu pun tidak ada pengecekan berkala mengenai kelaikan kendaraannya. Termasuk ketika terjadi kecelakaan sehingga menimbulkan korban, tidak ada tanggungan asuransi terhadap sopir ataupun penumpang travel bodong.

"Kenyamanan dan keamanan itu yang perlu disadari masyarakat. Banyak risiko yang bisa terjadi ketika menggunakan travel bodong," ucap Santi. 

Sementara arus keberangkatan armada dari Terminal Tipe A Mengwi, Badung masih normal jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Namun, keberangkatan armada diprediksi naik dua kali lipat mendekati awal cuti bersama Lebaran. Sebagai terminal angkutan darat Tipe A, Terminal Mengwi di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung ini melayani angkutan Antarkota Antarprovinsi (AKAP). Dan, menjadi hub arus mudik jalur darat dari Pulau Bali ke Pulau Jawa. Ardani Nirwesthi, Pengawas Terminal Tipe A Mengwi menuturkan, arus kendaraan pada, Selasa (26/3 masih normal pada kisaran 40-50 keberangkatan. Harga tiket pun terpantau belum mengalami kenaikan. 

"Puncaknya mungkin nanti bisa dilihat saat anak-anak libur sekolah dan awal cuti bersama. Cuti bersama mulai, Senin 8 April puncak arus mudiknya antara Jumat atau Sabtu," ujar Ardani ketika dihubungi, Selasa sore kemarin. Namun, Ardani menilai, Sabtu (6/4) bakal menjadi awal puncak arus mudik via Terminal Mengwi. Sebab, sudah memasuki akhir pekan dan tersambung awal cuti bersama, mengingat jadwal libur sekolah tadi. 

Kata Ardani, keberangkatan diprediksi naik 100 persen pada puncak arus mudik. Hal ini juga berkaca dari dinamika arus mudik libur Natal dan Tahun Baru 2024.  "Sebagai antisipasi, kami menyiagakan Posko Lebaran yang melibatkan Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait lainnya," imbuh Ardani. 

Pengawas terminal yang baru bertugas selama lima bulan ini menegaskan, pihak terminal sudah melaksanakan ramp check armada bus. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 21 Februari lalu hingga akhir bulan Maret ini. Kata Ardani, ramp check dan kelayakan jalan ini untuk menjamin kelancaran arus mudik dan keselamatan penumpang. Armada yang lolos pengecekan akan ditempeli stiker tanda kelayakan jalan. 7 ode, ol1

Komentar