nusabali

Spanyol Ditaklukkan Kolombia

Usai Atasi Venezuea, Italia Akui Banyak PR

  • www.nusabali.com-spanyol-ditaklukkan-kolombia

LONDON, NusaBali - Tim nasional (timnas) Spanyol menelan kekalahan 0-1 saat menghadapi Kolombia dalam laga persahabatan di London Olympic Stadium, Sabtu (23/3) dinihari WITA. Meski dominan, Spanyol kesulitan menciptakan peluang di depan gawang Kolombia.

Serangan Spanyol banyak dilakukan dari sisi sayap yang ditempati Alejandro Grimaldo di kiri dan Pedro Porro di kanan. Hingga turun minum, skor 0-0 bertahan. Di babak kedua, Spanyol meningkatkan intensitas serangan. Namun, Kolombia memecah kebuntuan pada menit ke-61 lewat Daniel Munoz.

Diawali Luis Diaz yang menusuk dari sisi kiri, umpan silang kemudian disambar Munoz dengan tendangan voli ke sudut gawang Alex Remiro. 

Tertinggal 0-1, Spanyol terus menekan Kolombia untuk mendapatkan gol. Alvaro Morata, Nico Williams, Alex Baena, dan Lamine Yamal dimainkan, tetapi gagal membahayakan gawang Camilo Vargas. Hingga laga berakhir, Kolombia berhasil mempertahankan keunggulan 1-0 mereka atas La Roja.

Laga itu jadi kekalahan pertama Spanyol dalam setahun lebih setelah ditaklukkan Skotlandia di Kualifikasi Euro 2024. Sedangkan Kolombia melanjutkan catatan tak terkalahkan dalam 20 laga beruntun setelah kali terakhir takluk dari Argentina di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Spanyol akan bertemu Brasil di Santiago Bernabeu pada 26 Maret, Kolombia bertemu Rumania di waktu yang sama.

Sementara itu, Timnas Italia hanya menang tipis 2-1 atas Venezuela, dalam ujicoba di Stadion Chase, Florida, Jumat (22/3) pagi WIB. Gli Azzurri harus berterima kasish kepada striker Mateo Retegui yang menjadi bintang kemenangan dan mencetak dua gol pada menit ke-40 dan 80.  Sedangkan Gol Venezuela dicetak Darwin Machis di akhir babak pertama.

Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti menegaskan Azzurri masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) dan beberapa kelemahan yang wajib dibenahi. Sebab pertama kalinya sejak jadi pelatih Italia, Spalletti memulai dengan sistem 3-4-2-1 namun beralih ke formasi klasik 4-3-3 di 15 menit terakhir, yang lebih meyakinkan dan menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol.

“Saya pikir kami melakukan beberapa hal bagus, namun terkadang kami bersikap lemah,” kata Spalletti.

Gigio Donnarumma juga tampil impresif saat menyelamatkan penalti pada menit ketiga dan melakukan penyelamatan penting lainnya di babak kedua untuk menggagalkan upaya Jhonder Cádi. *

Komentar