nusabali

UMKM Bali Masih Tertinggal dalam Digitalisasi, Primakara University Dorong Go Digital

  • www.nusabali.com-umkm-bali-masih-tertinggal-dalam-digitalisasi-primakara-university-dorong-go-digital
  • www.nusabali.com-umkm-bali-masih-tertinggal-dalam-digitalisasi-primakara-university-dorong-go-digital
  • www.nusabali.com-umkm-bali-masih-tertinggal-dalam-digitalisasi-primakara-university-dorong-go-digital

DENPASAR, NusaBali.com - Digitalisasi menjadi kunci utama bagi pelaku wirausaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkembang di era modern. Namun, tingkat digitalisasi UMKM di Bali masih tergolong rendah.

Hal ini menjadi fokus utama bagi stakeholder, sehingga Primakara University menggelar acara Pembekalan Bisnis dan Digitalisasi UMKM di Denpasar, Sabtu (18/3/2024).

Acara yang dilangsungkan di kampus beralamat di Jalan Tukad Badung Denpasar ini dihadiri oleh lebih dari 200 mahasiswa dan menghadirkan narasumber ternama seperti Bramantyo Bambang Cemerlang dari Shopee dan Joko Purnomo SKom MM.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Primakara University, Helmy Syakh Alam ST SPd MPd, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah wajib dan ciri khas universitasnya yang fokus pada kewirausahaan dan technopreneurship.

"Mahasiswa akan terjun langsung ke masyarakat dan UMKM untuk membantu mereka berkembang, sekaligus belajar menjadi pengusaha. Targetnya, 30 start-up baru akan lahir dari program ini," jelas Helmy.

Dr I Wayan Ekadina SE MSi, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, mengungkapkan fakta bahwa bahwa rasio wirausaha di Bali saat ini mencapai 3,47 persen, masih di bawah target 3,9 persen.

Digitalisasi juga disebut menjadi PR agar UMKM bisa go digital. Dari 442.848 UMKM di Bali, baru 115.140 usaha yang go digital. "Baru 26 persen. Ke depan semoga melahirkan wirausaha muda go digital menjadi 40 persen," harapnya.

Ia berharap melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Primakara University, rasio wirausaha digital di Bali dapat setidaknya mencapai 40 persen.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar, Dr I Dewa Made Agung SE Msi, menuturkan bahwa di Denpasar, terdapat lebih dari 60 ribu UMKM dan sekitar 25 ribu di antaranya sudah masuk marketplace.

"Kendala digitalisasi di Denpasar tidak terlalu besar, namun UMKM perlu lebih kreatif untuk meningkatkan daya saing mereka," kata Dewa Agung.

Dewa Agung berharap agar generasi muda dapat memanfaatkan peluang yang ada di era digital untuk menjadi pengusaha yang sukses. 

"Acara ini luar biasa. Primakara University sebagai kampus entrepreneur dengan digitalnya bisa lebih merangsang generasi muda. Sehingga, lulusan kampus tidak memikirkan kerja dimana. Ini juga yang diinginkan pemerintah meningkatkan rasio wirausaha," ujar Dewa Agung.

Ia menambahkan, bahwa Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi UMKM, termasuk dengan menyediakan infrastruktur dan regulasi yang mendukung.

Kegiatan pembekalan bisnis dan digitalisasi ini merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan rasio wirausaha di Bali. Dengan kolaborasi dari semua pihak, diharapkan generasi muda Bali dapat menjadi wirausahawan yang sukses dan mampu berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Komentar