nusabali

Hingga Maret, 5 Anjing Positif Rabies di Denpasar

  • www.nusabali.com-hingga-maret-5-anjing-positif-rabies-di-denpasar

Cakupan vaksinasi terhadap hewan penular rabies (HPR) khususnya anjing di Denpasar sekitar 9,74 persen dari populasi.

DENPASAR, NusaBali
Kasus rabies di Kota Denpasar terus alami peningkatan. Pada Januari–Maret 2024 ini sudah terdata ada sebanyak 5 kasus anjing positif rabies yang ditemukan oleh Dinas Pertanian (Distan) Denpasar.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta,  Rabu (13/3), menyebutkan kasus anjing rabies ini tersebar di tiga kecamatan yakni Denpasar Barat, Denpasar Selatan, dan Denpasar Utara. Kasus pertama ditemukan pada 8 Januari 2024 di wilayah Desa Padangsambian Kelod.

Kemudian kasus kedua ditemukan pada 18 Januari 2024 di wilayah Ubung Kaja. Selanjutnya kasus ketiga ditemukan di Dauh Puri Kelod pada 30 Januari 2024. Kasus keempat ditemukan di Desa Pemogan pada 15 Februari 2024. Dan kasus kelima ditemukan di Ubung Kaja pada 6 Maret 2024.

Kasus anjing positif rabies tersebut berdasarkan laporan dari warga, karena anjing menunjukkan gelagat aneh. Setelah dilakukan penjajakan ke lapangan dan dilanjutkan dengan uji lab, akhirnya diketahui jika anjing tersebut positif rabies. Kasus tersebut merupakan import case.

Agung Bayu mengatakan, semestinya warga yang membawa anjing dari luar Denpasar melapor ke Dinas Pertanian untuk mendapatkan vaksin. Selain itu, anjing yang didatangkan dari luar Denpasar juga seharusnya dikarantina satu hingga dua minggu.

Namun menurutnya hingga kini belum ada kasus rabies yang menjangkiti manusia di Kota Denpasar. “Kami sudah lakukan langkah-langkah, seperti eliminasi anjing yang sempat kontak, dan melakukan vaksinasi di kawasan yang ditemukan anjing rabies,” ungkapnya.

Sementara itu jika ada warga yang tergigit anjing, pihaknya bekerja sama dengan rabies center. Warga bersangkutan akan mendapatkan vaksin anti rabies (VAR), sekali hingga tiga kali. “Jika anjing yang menggigit tersebut bukan anjing rabies, cukup mendapat satu kali VAR. Kalau yang menggigit ternyata rabies maka akan diberikan perawatan dengan tiga kali VAR,” ucap Agung Bayu.

Untuk mengatasi hal tersebut Agung Bayu mengatakan, pelaksanaan vaksinasi rabies bagi hewan penular rabies (HPR) khususnya anjing pun terus digalakkan. Hingga 7 Maret 2024, cakupan vaksinasi sudah 9,74 persen atau sekitar 8.000 ekor dari jumlah populasi anjing sebanyak 82.195 ekor.

“Tahun ini kami targetkan 90 persen dari estimasi populasi bisa disasar vaksin rabies,” kata Agung Bayu. 7 mis

Komentar