nusabali

Desa Adat Pecatu Bagikan 65 Ton Beras kepada 2.994 Krama

  • www.nusabali.com-desa-adat-pecatu-bagikan-65-ton-beras-kepada-2994-krama

MANGUPURA, NusaBali - Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, membagikan 65 ton beras kepada krama (warga), Minggu (25/2) pagi di Wantilan Desa Pecatu. Bantuan ini sebagai bentuk dukungan kepada krama menjelang perayaan Hari Raya Galungan, Kuningan, dan juga Nyepi.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta menjelaskan bahwa pihaknya telah sepakat untuk membagikan beras kepada seluruh krama desa dari berbagai status sosial sebagai bentuk punia. “Total beras yang didistribusikan mencapai 65 ton. Diberikan kepada 2.994 krama Desa Adat Pecatu,” ujarnya.

Dari jumlah total tersebut, lanjut Sumerta, sebanyak 2.316 krama menerima paket beras 25 kilogram yang meliputi Krama Ngarep, Serep, Pensiunan, KK Mandiri, dengan tambahan untuk tiga kelian sekaa teruna. Sementara itu, paket beras 10 kilogram diberikan kepada 678 krama, termasuk krama duda, janda, sebatang kara, dan disabilitas, ditambah lagi dengan 57 paket untuk prajuru desa adat.

Kegiatan pembagian beras ini bukan kali pertama dilakukan oleh Desa Adat Pecatu, melainkan menjadi program rutin setiap 6 bulan sekali. “Kami berharap bantuan ini bisa dinikmati oleh semua keluarga krama Desa Adat Pecatu. Kegiatan Ini kami berikan secara rutin setiap 6 bulan sekali. Mungkin ini sudah yang ke 5 kalinya kami laksanakan program ini,” kata Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini.

Sumerta mengakui, beras yang didistribusikan adalah beras berkualitas yang dibeli dengan dana desa adat, dengan total anggaran hampir Rp 1 miliar. Selain pembagian beras, Desa Adat Pecatu juga rutin memberikan punia lainnya seperti punia paibon atau upacara pengabenan sebagai wujud syukur dan berbagi berkah dengan sesama.

Masih menurut Sumerta, kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian Desa Adat Pecatu terhadap warganya, tetapi juga memperkuat nilai-nilai komunitas dan tradisi yang telah lama dijaga di desa tersebut. “Harapan kami dengan pembagian beras ini, selain dapat meringankan beban masyarakat, juga dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan kesatuan di antara krama Desa Adat Pecatu,” katanya.

Kelian Tempekan Temu I Nyoman Renyana mengungkapkan rasa syukur atas bantuan beras yang diterima. Menurut Renyana, pemberian beras lebih tepat daripada hadiah lain karena memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. “Program ini sangat menambahkan gizi keluarga bagi masyarakat. Bila perlu, setiap 6 bulan sekali menjelang Hari Raya Galungan tetap dijalankan program ini,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan Kelian Banjar Dinas Suluban Wayan Suwartana menambahkan di saat Indonesia mengalami kelangkaan beras, Bendesa Pecatu berhasil memberikan dukungan yang sangat bermanfaat kepada masyarakat. Kegiatan pembagian beras ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Desa Pecatu, khususnya dalam menghadapi peningkatan kebutuhan pokok menjelang hari-hari besar keagamaan.

“Kegian ini bentuk perhatian kepada masyarakat dan mudah-mudahan program ini bisa berkelanjutan setiap tahunnya,” ujarnya. 7 ol3

Komentar