Pemilik Lahan Sekolah Dasar Harapkan Pisah Surat

"Memang pilpil tanah masih jadi satu bidang, dan sertifikatnya masih jadi satu dengan lahan di sebelahnya, makanya masih tetap bayar pajak. Maksud saya agar lahan untuk SD dipisah sehingga tidak lagi saya bayar pajak," harap Jro Mangku Liang, Ketua Komite SDN 6 Tianyar Barat, kepada NusaBali di Amlapura, Selasa (13/2).

Kata Jro Mangku Liang, SD Vilial 6 Tianyar Barat merupakan kelas jauh dari SDN 6 Tianyar Barat, memiliki 98 siswa. Awalnya, dia merelakan lahannya dibangun gedung SD agar siswa tidak jauh sekolah ke sekolah induk di SDN 6 Tianyar Barat.

"Saya sudah lapor ke Kantor Disdikpora Karangasem agar lahan itu dipisah, tahun 2023. Tetapi belum ada realisasinya," tambah Mangku Liang, yang juga Kelian Subak Kelumpu di Banjar Muntigunung Kauh, Desa Tianyar Barat. "Bayar pajaknya, memang tidak banyak, sekitar Rp 50.000 per tahun," tambahnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Ketenagaan Kantor Disdikpora Karangasem I Gusti Nyoman Parnawa berjanji memperjuangkan agar lahan yang telah direlakan untuk bangunan SD itu dipisah dengan lahan milik warga. "Kasihan juga pemnlik lahan ini masih bayar pajak tanah SD. Padahal lahannya telah direlakan jadi bantuan SD, nanti saya koordinasikan," janji Gusti Parnawa.

Tercatat di Kecamatan Kubu ada 51 SD, di dalamnya berisi 9 SD Vilial. Kesembilan SD Vilial itu: SD Negeri 3 Tianyar Barat yang memiliki SD Vilial di Banjar Muntigunung. SD Negeri 6 Tianyar Barat memiliki 3 SD Vilial  yakni SD Vilial di Banjar Muntigunung Kauh, SD Vilial di Banjar Muntigunung Timur dan SD Vilial di Banjar Muntigunung Barat. Sedangkan SD Negeri 3 Tulamben, memiliki 3 SD Vilial, SD Negeri 2 Tianyar Tengah menaungi dua sekolah, SD Vilial Padangsari dan SD Vilial Banjar Dalem.7k16