nusabali

Kreativitas dan Pesan Moral Mewarnai Ogoh-Ogoh Banjar Ratna Bhuwana

  • www.nusabali.com-kreativitas-dan-pesan-moral-mewarnai-ogoh-ogoh-banjar-ratna-bhuwana

DENPASAR, NusaBali.com -Semarak menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 terasa di Banjar Ratna Bhuwana, Tonja, Denpasar Timur. Sekaa Teruna (ST) Perabhu dengan penuh semangat menggarap ogoh-ogoh megah bertemakan Bhatara Kala, sosok raksasa simbol kekuatan dan kebijaksanaan.

Pembuatan ogoh-ogoh ini dimulai sejak 17 Desember 2023 dan kini telah mencapai 60 persen pengerjaan. 

I Dewa Putu Ari Krisna Artha Negara, selaku anggota ST Perabhu, menjelaskan bahwa fokus pengerjaan saat ini adalah pada kaki, tangan, tapel, dan penghalusan badan. 

Ogoh-ogoh ini memiliki tinggi 5 meter dengan satu tokoh karakter, yakni Bhatara Kala, yang merupakan putra Dewa Siwa yang digambarkan sebagai sosok raksasa yang besar dan menyeramkan. 

“Kami merancangnya secara permanen dan tidak menggunakan mesin, lebih menonjolkan pakem Bali,” ungkap Krisna saat ditemui di banjar berlokasi di Jalan Ratna VIII, Rabu (31/1/2024).


Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan ogoh-ogoh ini terbilang ramah lingkungan dan ekonomis, seperti bambu sisit, kardus bekas, dan koran bekas. Biaya keseluruhan belum dapat dipastikan, namun akhir Januari lalu, ST Perabhu telah mengeluarkan dana Rp 2,5 juta yang diperoleh dari hasil penggalangan dana melalui bazar.

Tahun ini, ST Perabhu tidak mengikuti lomba ogoh-ogoh di Denpasar. Krisna menuturkan bahwa fokus mereka adalah pada makna dan pesan moral yang ingin disampaikan melalui ogoh-ogoh ini. Tema Bhatara Kala dipilih sebagai simbol kemenangan dharma melawan adharma, sekaligus harapan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Bali, serta kesuksesan Pemilu 2024 dengan pemimpin yang berintegritas.

ST Perabhu menyambut Tahun Baru Caka 1946 dengan penuh optimisme. Mereka berharap proses pengerjaan ogoh-ogoh berjalan lancar dan meriah, memeriahkan puncak perayaan Nyepi. Semangat kreativitas dan pesan moral yang terkandung dalam ogoh-ogoh ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan kebajikan.

Rahajeng Nyangra Galungan lan Kuningan, Rahajeng Nyepi Caka 1946 Rahayu! *m03



Komentar