nusabali

Peluang Bisnis Busana Adat Bali Semakin Cerah

  • www.nusabali.com-peluang-bisnis-busana-adat-bali-semakin-cerah
  • www.nusabali.com-peluang-bisnis-busana-adat-bali-semakin-cerah

DENPASAR, NusaBali.com - Perkembangan busana adat Bali semakin pesat, didorong oleh Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. Hal ini membuka peluang besar bagi para pelaku usaha di bidang ini, salah satunya Wulan Busana.

I Ketut Sukerta (60), owner Wulan Busana, didampingi sang istri Ni Ketut Putri Darpini (57), mengungkapkan bahwa Pergub tersebut memberikan angin segar bagi para perajin dan pengusaha busana adat Bali.

"Pergub ini sangat bagus. Peluang busana adat Bali di tahun 2024 dan seterusnya akan terus berkembang sesuai perkembangan zaman," ujar Sukerta saat Grand Opening Wulan Busana di Kompleks Supermarket Bintang Jalan Hayam Wuruk Denpasar, Jumat (9/2/2024) siang.

Trend Busana Adat Bali 2024

Sukerta menjelaskan bahwa tren busana adat Bali di tahun 2024 masih mengarah ke tradisi Bali.

"Kami banyak belajar dari customer bagaimana arah pasar, baik segi desain ataupun pewarnaan. Arah trend 2024 masih ke tradisi Bali," ungkapnya.

Wulan Busana sendiri telah menjadi nama yang familiar di Pulau Dewata. Kelebihan Wulan Busana terletak pada kualitas barang dan pelayanan prima yang selalu diterapkan.

"Produk kami bagus, bukan pasaran. Banyak produk yang didatangkan khusus untuk Wulan Busana," kata Sukerta.

Endek dan Brokat Paling Diminati

Sukerta mengungkapkan bahwa busana adat Bali semakin diminati untuk dipakai sehari-hari, terutama oleh anak muda.

"Endek dan brokat adalah yang paling diminati. Endek juga bagus karena setiap Kamis diwajibkan pakai endek. Bisa baju, bisa bawahan," terangnya.


Owner Wulan Busana, I Ketut Sukerta dan Ni Ketut Putri Darpini. -MAO

Wulan Busana telah berkiprah di bidang busana adat Bali selama 26 tahun. Awal mula bisnis ini dirintis dengan sistem door to door oleh Sukerta dan istrinya,   Darpini, memulai usaha ini dengan berjualan secara keliling dengan dukungan Sukerta. “Saya door to door ke konsumen satu persatu,” kata perempuan asal Klungkung ini.

Kegigihan pasutri yang memiliki dua anak dan satu cucu ini, akhirnya mengantarkan keberhasilan menekuni usaha penjualan busana adat Bali. Gerai pertama pun dibuka di kawasan Sanur pada tahun 1999, hingga saat ini terus melebarkan usahanya.

Sukerta berharap Wulan Busana dapat menjadi barometer keperluan busana adat Bali di Denpasar. “Kami buka sampai jam 21.00 WITA agar pelanggan yang bekerja dan baru pulang sore hari tetap bisa berbelanja," pungkas Sukerta.

Komentar