nusabali

Atlet Pelatnas Diharap Perkuat Bali di Peparnas

  • www.nusabali.com-atlet-pelatnas-diharap-perkuat-bali-di-peparnas

JAKARTA, NusaBali - Atlet Pelatnas diharap memperkuat Bali dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 di Aceh-Sumatera Utara pada Oktober. Tercatat ada dua atlet asal Bali di Pelatnas, Ni Made Ariati Putri di cabang olahraga (cabor) para atletik dan Ni Nengah Widiasih (Widi) di cabang para angkat berat. Jika memperkuat Bali, mereka ditargetkan meraih medali emas.

"Saat ini, belum ada keputusan mengenai atlet Pelatnas. Kami juga sedang menunggu info selanjutnya. Semoga mereka bisa turun di Peparnas lagi agar bisa mempersembahkan medali bagi Bali," ujar Ketua National Paralympic Committe (NPC) Bali I Gede Komang Darma Wijaya, Jumat (26/1).

Ketika Peparnas 2021 Papua, Made Arianti dan Widi turun setelah ada keputusan atlet Pelatnas bisa turut serta membela daerah masing-masing. Kala itu, Made Arianti sukses meraih dua medali emas di nomor 100 dan 200 meter. Sedangkan Widi meraih medali emas di kelas 45 kg. Kontingen Bali pun berada di peringkat 11 dengan 10 medali emas.

"Kami hanya beda satu emas dengan peringkat 10 yang ditempati Jawa Timur (Jatim). Jatim saat itu mendapat 11 medali emas," kata Komang Darma. 

Oleh karena itu, Jatim menjadi salah satu lawan kuat Bali di Peparnas nanti. Begitu pula DKI Jakarta, karena mereka juara umum Peparnas 2021 Papua. Untuk saat ini, kata Komang Darma, atlet Bali masih latihan di kabupaten/kota masing-masing. Sedangkan atlet Pelatnas menjalani latihan di Solo, Jawa Tengah. Nantinya akan ada seleksi bagi atlet Bali pada April 2024.

"Seleksi kami lakukan usai Raker Provinsi yang kami gelar pertengahan Februari 2024. Raker Provinsi akan dihadiri Ketua NPC Kabupaten/Kota se Bali dan Kabid Binpresnya," ucap Komang Darma. 

Rencananya Bali bakal mengikuti tujuh cabor. Ada para atletik, tenis meja, catur, renang, blind judo, para angkat berat dan boccia.

"Boccia masih tentatif, karena kami akan lihat peta persaingan dahulu. Kalau rangkingnya masih jauh, kami pending boccia," jelas Komang Darma. 

Sementara terkait basket kursi roda, Komang Darma mengatakan, tidak mengirim ke Peparnas meski memiliki atlet tingkat nasional. Menurutnya, Bali punya tiga atlet basket kursi roda. Namun, untuk bisa main harus ada lima orang. Ditambah tiga orang pemain cadangan, sehingga membutuhkan delapan orang. Karena Bali kekurangan atlet basket kursi roda membuat mereka tidak mengirimkan cabor tersebut.

Selanjutnya, atlet yang lolos seleksi akan menjalani sentralisasi selama 10 hari karena keterbatasan dana. "Sebelum berangkat ke Peparnas, atlet akan latihan bersama selama 10 hari karena dana minim," kata Komang Darma. k22

Komentar