nusabali

Demi Olimpiade, Gregoria Bangkit dan Tembus 16 Besar

  • www.nusabali.com-demi-olimpiade-gregoria-bangkit-dan-tembus-16-besar

JAKARTA, NusaBali - Pemain tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung bangkit dari ketertinggalan untuk memenangi laga melawan pebulutangkis Jepang Natsuki Nidaira 20-22, 21-18, 21-14, di Lapangan 2 Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (11/1). Kemenangan itu membawa Gregoria tembus ke 16 besar Malaysia Open 2024.

Gregoria pun mengatakan ikut Olimpiade 2024 Paris Prancis menjadi rahasia comeback-nya saat menaklukkan pebulu tangkis Jepang Natsuki Nidaira 20-22, 21-18, 21-14. Sedangkan Malaysia Open sendiri menjadi turnamen yang memperebutkan hadiah 1,3 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 20,2 miliar), juga menjadi turnamen untuk memperebutkan poin ranking Olimpiade 2024.

"Pastinya karena tahun ini tahun yang penting, tahunnya Olimpiade, motivasi saya untuk membuktikan ke diri sendiri pastinya lebih. Melihat penampilan saya di tahun sebelumnya yang cukup baik dan saya tidak mau sampai di situ saja jadi saya mau bawa kerja yang lebih lagi tapi dengan tenang, dengan rileks," ucap juara Japan Masters 2023 itu, dikutip dari PBSI, Rabu.

Gregoria lalu mengatakan sebab kekalahannya di gim pertama dari Natsuki 20-22, karena belum terlalu mengetahui pola permainan tunggal putri Jepang tersebut, sehingga dia harus menerima kenyataan gagal memenangi gim pembuka padahal game point sempat ada di genggamannya.

Hal ini berlanjut di gim kedua, tetapi, kata Gregoria, dia telah sedikit mengetahui pola permainan lawan ditambah ia mengurangi kesalahan sendiri sehingga dapat menutup gim kedua dengan kemenangan 21-18 setelah melalui pertarungan ketat.

"Di gim pertama saya belum terlalu nyaman dengan pola permainan lawan karena dia punya pertahanan yang sangat bagus. Bahkan di gim kedua pun masih bisa dibilang tidak cukup cepat untuk menguasai keadaan. Saya mencoba mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri dan lebih tahan di relinya," ucap Gregoria.

Lalu untuk gim ketiga, Gregoria mengatakan sudah menemukan resep yang tepat untuk mengatasi perlawanan Natsuki dengan mudah di mana tunggal putri Jepang tersebut beberapa kali kewalahan meladeni smash-nya pada gim penentuan.

"Di gim ketiga terlihat lawan mulai tidak enak dengan apa yang saya lakukan, itu jadi sangat menguntungkan," pemain 24 tahun itu. *

Komentar