nusabali

STT MYDL Banjar Pengukuh Bikin Ogoh-Ogoh Ramah Lingkungan dengan SIstem Penggerak

  • www.nusabali.com-stt-mydl-banjar-pengukuh-bikin-ogoh-ogoh-ramah-lingkungan-dengan-sistem-penggerak

DENPASAR, NusaBali.com - Sekaa Teruna Teruni Maha Yowana Dwi Laksana (STT MYDL), Banjar Pengukuh, Peguyangan Kangin, Denpasar, tengah mempersiapkan ogoh-ogoh untuk menyambut Tahun Baru Caka 1946. Ogoh-ogoh tersebut akan diarak pada malam Nyepi, 10 Maret 2024 mendatang.

Kadek Candra Agus (Dek Gardu) selaku undagi mengatakan, persiapan pembuatan ogoh-ogoh sudah dimulai sejak 10 November 2023 lalu. Sejauh ini, proses pengerjaan sudah memasuki 40 persen.

"Ogoh-ogoh kali ini akan menampilkan 6 tokoh karakter, yaitu raksasa, dewa, manusia, dan tanaman taru curiga yang berisikan keris," kata Dek Gardu ditemui di Balai Banjar Pengukuh di Jalan  Antasura Denpasar utara pada Selasa (2/1/2024) lalu.

Ogoh-ogoh tersebut dibuat dengan sistem bongkar pasang agar memudahkan mengeluarkannya dari pura. Selain itu, ogoh-ogoh ini juga menggunakan bahan-bahan sederhana, seperti bambu, rotan, koran, dan plaster.

"Kami menggunakan bahan sederhana seperti zaman dulu, melihat penggunaan bahan Guungan siap yang begitu mahal, kami mengusahakan untuk meminimalisir biaya agar tidak membengkak," jelas Dek Gardu.

Selain menerapkan sistem ramah lingkungan, STT MYDL juga berusaha mengembangkan ogoh-ogoh ini dengan menambahkan teknologi gerak. Hal ini dilakukan tanpa meninggalkan pakem budaya Bali itu sendiri.

Sementara itu, Ketua STT MYDL, I Gede Indra Jaya (Gede Katek), mengatakan, awal tahun 2024 merupakan awal yang baik untuk membangkitkan semangat STT dalam berkarya ogoh-ogoh.

"Adanya Pemilu, saya harap semua dapat berjalan dengan lancar, dan jangan mengaitkan tradisi, seni budaya dengan politik. Jangan sampai tradisi ini punah gara-gara kepentingan pribadi," ujar Gede Katek.

Ia juga berharap, di tahun ini dan tahun berikutnya, semua STT bisa kompak dan saling menjaga persatuan.

"Bagi adik adik penerus STT, saya harap kalian bisa menjadi penerus yang tangguh, jangan terlalu mengambil perasaan atau baperan, jangan terlalu mendengarkan omongan yang menjatuhkan," pesan Gede Katek.

"Mulai dari sekarang mari ke banjar membantu membuat ogoh-ogoh. Dalam hal ini agar nantinya dapat menemukan bibit baru sebagai penerus dan belajar berorganisasi, berinteraksi serta minimal dapat mengenali satu sama lain, jika bukan STT siapa lagi yang akan meneruskan," tutupnya.*mo3

Komentar