nusabali

55 Klub Bersaing di Tabanan

FPTI Bali Ingin Lahirkan Atlet Muda Panjat Tebing

  • www.nusabali.com-55-klub-bersaing-di-tabanan

Banyak pemanjat muda Bali bermunculan, hal itu tentunya sebagai suatu yang positif. Namun, perlu diasah kualitas dan juga persaingan jadi pemanjat tebing pelapis di Pulau Dewata.

TABANAN, NusaBali
Sebanyak 189 atlet dari 55 klub panjat tebing mengikuti Kejuaraan Nasional di Lapangan Alit Saputra, Tabanan, mulai Jumat (1/12) hingga Minggu (3/12). Kegiatan selama tiga hari itu mempertandingkan dua kelompok umur, yakni Youth D dan Youth C. Diharapkan kejuaraan tersebut dapat memunculkan atlet baru di masa depan.

Wakil Ketua II Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali, Suhardi Eka Prasetya menerangkan dua kelompok umur itu, yakni Youth D yang lahir pada kisaran tahun 2012-2013. Lalu Youth C diikuti atlet yang lahir pada kisaran 2010-2011. Kedua kelompok umur itu akan berlaga di dua nomor, yakni speed classic dan lead. 

“Kejuaran Nasional (Kejurnas) banyak digelar, tapi biasanya dibagi berdasarkan jenjang pendidikan. Misalnya SD, SMP atau seterusnya. Namun saat ini hanya dibagi dalam dua kategori saja,” kata Suhardi Eka, Jumat (1/12)

Menurutnya, Kejurnas terbuka kelompok umur ini sengaja diracang pengurus pusat FPTI. Tujuannya melahirkan atlet baru. Juga dengan perkembangan di Bali, dampaknya akan muncul pula atlet baru yang akan terus dibina agar mengarumkan Bali ke depannya. 

“Ini bagian dari regenerasi. Kami sangat menyambut baik atas pergelaran di Bali. Bahkan, FPTI Bali menurunkan 35 atlet dari berbagai club yang ada,” Suhardi Eka.

Suhardi  Eka juga tidak memungkiri, banyak pemanjat muda Bali yang bermunculan, hal itu tentunya sebagai suatu yang positif. Namun, perlu diasa kualitas dan juga siap bersaing guna menjadi pemanjat tebing pelapis di Pulau Dewata. 

“Tentu kalau ada pemanjat muda yang berpotensi, kami akan bina. Ya, hal ini untuk menjaga keberlanjutan atlet panjat tebing ke depannya, karena bukan tidak mungkin, kalau seniornya pensiun, pasti akan digantikan,” kata Suhardi Eka.

Terlebih, panjat tebing sekarang jadi cabang olahraga yang dilombakan dalam Olimpiade. Indonesia bahkan telah memastikan dua tiket untuk Olimpiade 2024 di Paris atas nama Rahmad Adi Mulyono dan Desak Made Rita Kusumadewi.

"Klub ini kan ujung tombak dalam merekrut dan melatih atlet sejak dini. Karena itu, kita mencoba memberi ruang yang luas. Jika klub bertumbuh bagus, maka Pengcab, Pengprov dan Pengurus Pusat pasti memetik hasil bagus," ujar direktur even Setyo Dibyo, di laman resmi FPTI, Jumat.

Langkah tersebut disambut baik Ketua Umum Pengurus Provinsi FPTI Bali Putu Yudiatmika yang menjadi tuan rumah. Apalagi FPTI juga telah melahirkan Desak Made Rita yang menjadi juara dunia dan akan berlaga di Olimpiade Paris. Peserta Kejurnas Panjat Tebing Terbuka Kelompok Umur berasal dari 12 provinsi dan 55 klub.

Salah satunya Life Sport Climbing (LSC) Surabaya, Jawa Timur, yang juga klub asal peraih tiket Olimpiade Paris 2024, Rahmad Adi Mulyono.

Klub Spider Wall Climbing dari Palembang, Sumatera Selatan, yang mengirimkan dua atletnya, berharap kejuaraan tersebut dapat menjadi ajang untuk uji kemampuan melawan atlet yang memiliki umur setara. dar

Komentar