nusabali

Perancak Diajukan Jadi Tempat Evakuasi Tsunami

  • www.nusabali.com-perancak-diajukan-jadi-tempat-evakuasi-tsunami

NEGARA, NusaBali - Dari puluhan desa pesisir di Kabupaten Jembrana, Desa Perancak di Kecamatan Jembrana dinilai menjadi salah salah wilayah yang paling tidak aman ketika terjadi bencana tsunami.

Terkait hal itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana berusaha mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk membangun Tempat Evakuasi Sementara (TES) Tsunami di desa setempat.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Plt Kalaska) BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Rabu (22/11), mengatakan seluruh desa yang ada di kawasan pesisir Kabupaten Jembrana sejatinya masuk sebagai kawasan zona merah tsunami. Namun dari sekitar 23 desa pesisir di Jembrana, hanya Desa Perancak yang tergolong paling berbahaya karena jauh dari tempat aman.
 
"Kalau di desa lainnya masih cukup dekat. Ke utara sudah ketemu tempat yang lebih tinggi. Tapi di Perancak, selain memang rendah, untuk mencari tempat aman sangat jauh dan harus memutar. Apalagi di sana hanya ada satu jembatan dan berisiko tidak bisa dilewati ketika terjadi tsunami," ujar Agus Artana.  

Atas pertimbangan itu, pihaknya berusaha mengusulkan pembangunan TES tsunami di Perancak. Menurutnya, usulan pembangunan TES tsunami di Perancak itu sudah sempat dicek tim dari Pemerintah Pusat. "Nanti yang membangun dari Kementrian PUPR. Beberapa waktu lalu sudah sempat dicek, dan kita diminta menyediakan lahan," ucap Agus Artana.

Terkait penyediaan lahan, kata Agus Artana, sudah ditindaklanjuti. Sesuai koordinasi dengan pihak desa setempat, pihaknya mengaku sudah ada lahan sekitar 70 are yang bisa dimanfaatkan. Dari lahan seluas 70 are yang berlokasi di sebelah barat Setra Desa Adat Perancak itu, rencananya sekitar 40 are digunakan membangun TES. 

"Dari gambaran awal, bangunan TES yang rencana dibangun di Perancak 3 tingkat dengan tinggi gedung sekitar 30 meter. Dari harapan desa, nanti TES yang akan dibangun diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pasar ikan," ujar Agus Artana.

Meski sudah ada gambaran awal, Agus Artana mengaku masih menunggu kepastian dari Pemerintah Pusat. Dirinya pun memperkirakan rencana pembangunan TES tsunami di Perancak itu akan kembali digodok di tahun 2024 mendatang. 7ode

Komentar